Senin, 27 Agustus 2018

Cara Budidaya Ikan Betok


Cara Budidaya Ikan Betok, Ikan Yang Paling Digemari Di Kalimantan


Ikan Betok ini merupakan salah satu ikan yang berhabitat di perairan tawar. Jadi ikan ini hanya bisa dijumpai di sungai – sungai dan danau saja. Nama lainnya adalah ikan bethik yang mana ikan ini banyak dijumpai didaerah jawa. Salah satu keunikan dari ikan betok adalah kemampuannya untuk memanjat ke daratan. Jadi ikan ini termasuk ikan yang liar. Saat memancing ikan ini harus hati – hati agar jangan sampai sesudah dipancing ikan ini malah lepas lagi. Letakkan ikan yang sudah dipancing ke dalam ember yang tertutup dengan rapat.
Adapun ikan betok memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
  • Memiliki warna sedikit coklat dan hijau pada bagian atas kulitnya.
  • Untuk dibagian samping badannya ini berwarna kuning.
  • Jika dilihat pada bagian bawah ikan ini memiliki warna yang gelap melintang dan tidak beraturan.
  • Untuk ukuran ikan yang hidup diperaian tawar ikan ini tergolong kecil dengan panjang maksimal dari ikan betok adalah 25 sentimeter.
  • Dibagian kepala ikan ini terdapat sisik yang keras dan kaku sekali.
  • Dan di insang ikan betok ini terdapat tutup dengan gigi yang tajam. Diharapkan berhati – hati saat membersihkan insang dari ikan ini agar tidak melukai tangan Anda.
  • Ikan betok memiliki usia yang cukup panjang yakni sekitar 6 tahunan.
Ikan betok saat ini sudah jarang ditemukan untuk dijual. Di pasar-pasar sudah jrang ditemukan ikan jenis ini. Kalaupun ada, ukurannya sangat kecil dan belum layak dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena intensitas penangkapan yang sangat tinggi oleh masyarakat sekitar. Selain itu, penangkapan menggunakan bahan peledak juga merusak ekosistem dari ikan betok.
Ikan ini mulai banyak dibudidayakan terutama didaerah Kalimantan karena ikan ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi, selain itu rasa daging ikan ini yang cukup lezat dan gurih. Jenis yang sering dibudidayakan adalah ikan betok hijau, jenis ini dapat mencapai bobot sekitar 200 gram dibanding kan dengan jenis betok lainnya.

Cara Budidaya Ikan Betok

Persiapan Kolam Budidaya Ikan Betok

  1. Proses Pengolahan Kolam Tanah / Beton
  • Pengeringan
Dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan kolam dari sisa budidaya sebelumnya dan mematikan bibit-bibit penyakit.
  • Pengapuran
Dilakukan menggunakan kapur Dolomit atau Zeolit dengan dosis 60 gr per m2 untuk mengembalikan tingkat kasaman tanah pada dasar kolam dan untuk mematikan bibit penyakit yang belum mati pada saat proses pengeringan.
  • Perlakuan TON
TON diberikan untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya akibat dari pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya. TON diberikan menggunakan dosis 5 botol TON per 1 hektar tanah atau 25 gr ( 2 sdm) per 100 m2 persegi. Pupuk kandang juga dapat ditambahkan bersamaan dengan pemberian TON untuk menambah kesuburan lahan.
  • Pemasukan air
Air dimasukkan secara bertahap, tahap pertama dimasukkan setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk memberikan waktu plankton untuk tumbuh. Plankton nantinya akan menjadi pakan alami ikan sidat.
  1. Proses Pengolahan Kolam Terpal
Penggunaan kolam terpal bisa menghemat penggunaan lahan. Sehingga meskipun keadaan lahan kecil, Anda tetap bisa memaksimalkan hasil produksi ikan sidat. Berikut ini beberapa spesifikasi minimal yang harus diterapkan saat pembuatan kolam terpal :
  • Ukuran ideal kolam terpal 2 x 7 x 0,7
  • Kedalaman air 40 cm
  • Menambahkan oksigen dengan pompa udara 12 lubang
  • Menggunakan mesin pompa air kolam untuk membuat air mengalir
Kolam terpal memiliki banyak kelebihan dibandingkan kolam jenis lain, terlebih untuk budidaya ikan sidat. Beberapa kelebihan kolam terpal yaitu :
  • Hasil budidaya ikan sidat pada kolam terpal cenderung tidak berbau tanah
  • Temperatur air pada kolam terpal cenderung stabil
  • Memanen ikan sidat terhitung lebih mudah
  • Dapat dibuat kolam mini untuk daerah yang minim air
  • Biaya pembuatan kolam terhitung lebih rendah
  • Kolam terpal mudah dibersihkan
Untuk kolam terpal, beberapa persiapan yang harus dilakukan adalah :
  • Membersihkan bak dari kotoran sisa budidaya sebelumnya
  • Penjemuran kolam agar kering dan mamtikan bibit penyakit
  • Pada kolam terpal, pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis yang sama.

Pemijahan Ikan Betok

Benih ikan betok ini diperoleh dari pemijahan indukan ikan betok jantan dan ikan betok betina. Untuk membedakan antara ikan jantan dan betina dapat dilihat dari fisiknya. Berikut adalah ciri-ciri ikan jantan dan betina:
  1. Jantan
  • Memiliki bentuk tubuh yang kecil
  • Memiliki kelamin yang memanjang
  • Dan memiliki gerakan yang lincah dan gesit
  1. Betina
  • Memiliki bentuk tubuh yang lebih besar
  • Memiliki lubang kelamin dengan bentuk bulat
  • Serta memiliki gerakan yang agak lambat
Pemijahan ikan betok ini biasanya dilakukan dengan cara buatan yaitu dengan cara kawin suntik. Dalam sekalimusim kawin, ikan betok dapat dipijahkan sebanyak 3 kali dengan menghasilkan sekitar 5. 000 hingga 15.000 butir telur. Pada suhu 260° telur-telur akan menetas dalam kurun waktu 24 jam sedangkan pada suhu 300°C telur-telur tersebut akan menetas dalam kurun waktu 12 jam. Setelah itu ikan dapat disebar ada kolam.

Pemeliharaan Anakan Ikan Betok Dan Penebaran Ikan Pada Kolam

Anakan ikan yang baru menetas tidak perlu langsung diberi pakan karena iakan betok tersebut masih memiliki cadangan makanan pada kantongnya. Setelah ikan berumur sekitar 4 hari barulah anakan ikan tersebut diberi pakan dengan kuning telur. Pemberian pakan tersebut dilakukan secara rutin sebanyak 3 kali sehari hingga ikan tersebut berumur 14 hari.
Setelah berumur 14 hari, diberi pakan berupa pelet yang telah dihaluskan karena ini merupakan waktu kritis ikan betok. Pemberian pakan berupa pellet dilakukan hingga ikan berumur sekitar 2 bulan. Setelah 2 bulan barulah ikan betok dapat ditebar dalam kolam yang telah disiapkan.

Manajemen Pakan

Pakan buatan untuk ikan betok perlu ditambah nutrisi pakan. setiap pemberian pakan buatan (pelet) dicampur dengan POC NASA dan Viterna Plus dengan dosis 1-2 cc per kg pakan dan dicampur air secukupnya. Metode ini untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai uncur mineral penting protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
Untuk menjaga kualitas air agar kualitasnya selalu baik, perlu diaplikasikan pupuk TON. Pupuk TON mengandung unsur-unsur mineral penting, protein, lemak, karbohidrat dan asam humat yang bermanfaat untuk menyuburkan pakan alami berupa plankton dan cacing-cacingan dan menetralkan senyawa racun dalam kolam. Pupuk TON diberikan pada saat olah lahan serta pada waktu pemasukan air baru atau minimal setiap 10 hari sekali dengan dilarutkan dan disiramkan pada permukaan tanah kolam. Dosis penggunaan TON yaitu 25 gram per 100 m2.

Pemanenan Ikan Betok

Ikan betok dapat mulai dipanen setelah berumur sekitar 4 bulan. Namun pemanenan tersebut dapat dilakukan tergantung dengan kebutuhan pasar atau tujuan pemanenan tersebut apakah ikan tersebut akan dikonsumsi atau digunakan untuk produksi.
Ada 2 cara pemanenannya ini yaitu panen total dan panen selektif. Pemanenan total dilakukan tanpa memperhatikan ukuran iakan betok tersebut atau dipanen keseluruhan. Sedangkan pemanenan selektif dilakukan dengan cara di jaring kemudian ikan yang diambil adalah ikan yang telah siap panen dengan tujuan untuk mencari indukan ikan kembali dan juga untuk konsumsi.
Demikian artikel pembahasan tentang Cara Budidaya Ikan Betok. Semoga bermanfaat. Dapatkan produk NASA untuk budidaya ikan betok dari ditributor resmi PT Natural Nusantara

Cara Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula


Cara Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula


Budidaya Jamur Tiram sangat cocok untuk daerah yang memiliki iklim tropis seperti Indonesia. Jika kamu ingin usaha budidaya jamur tiram investasi yang dikeluarkan cukup murah dan bisa kamu lakukan secara bertahap. Bagian tersulitnya adalah membuat baglog, media tanam yang harus diinokulaikan dengan bibit jamur.
Ada dua kegiatan utama yang harus dilakukan dalam membudidayakan jamur tiram ini. Tahap pertama adalah membuat media tanam dan menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media akan ditumbui miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap kedua adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah.
Biasanya pendatang baru, memulai kegiatan budidaya dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah. Sementara pengadaan baglog yang siap tumbuh didapat dengan membeli dari orang lain. Kemudian setelah kegiatan budidayanya mulai berkembang dan volumenya banyak, barulah mencoba membuat baglog sendiri.

Cara Budidaya Jamur Tiram

Menyiapkan Kumbung

Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya sebuah bangunan yang berisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Lumbung harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.
Kumbung terbuat dari bambu atau kayu, dinding kumbung biasanya terbuat dari gedek atau papan serta atapnya terbuat dari genteng atau sirap. Jangan menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut dapat membuat suhu udara menjadi panas. Sedangkan lantainya biarkan dari tanah saja, karena membantu penyerapan air pada saat menyiram jamurnya.
Di dalam kumbung harus ada rak berupa kisi-kisi yang dibuat secara bertingkat. Rak tersebut berfungsi sebagai penyusun baglog. Rangka raknya bisa kamu buat dari bambu atau kayu. Rak harus diletakkan berjajar antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong-lorong agar memudahkan kamu udah melakukan perawatan.
Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak juga dapat kamu buat 2-3 tingkat.
Lebar rak sebaiknya 40 cm dan panjang setiap rus rak 1 meter. Pada setiap ruas rak sebesar ini dapat menampung 70-80 baglog. Kamu dapat sesuaikan rak dengan jumlah baglog yang ingin kamu budidayakan.

Menyiapkan Baglog

Baglog adalah media tanam tempat meletakkan bibit jarum tiram. Bahan utama dari pembuatan baglog ini adalah serbeuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog biasanya dibugkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujunganya diberi lubang. Di lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh keluar.
Pada saat kamu melakukan budidaya jarum tiram dalam skala yang besar, para petani biasanya membuat baglog sendiri. Namun, bagi kamu yang pemula , atai petani dengan modal terbatas sebaiknya baglog dibeli dari orang lain dan kamu pun bisa fokus menjalanakan usaha budidaya.

Cara Merawat Baglog

Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni kamu dapat meletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Serta secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
Kedua cara ini memiliki kelebihan masing-masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Jika penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk pemanenan juga lebih mudah. Hanya saja, saat penyusun lebih banyak menyita tempat.

Cara Merawat Jamur Tiram

Sebelum baglognya disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan selama kurang lebih lima hari.
Setelah itu, potong ujung baglog agar memiliki ruang pertumbuhan lebih lebar. Diamkan selama 3 hari jangan dulu disiram. Penyiraman cukup pada lantai saja.
Untuk penyiraman gunakan spray, penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan air. Semakin sempurna pengabutan maka akan semakin baik jamur nya. Lakukan penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung pada suhu dan kelembaban kumbung.

Pengendalian Hama

Selain pemeliharaan pada baglog, kamu juga perlu melakukan perawatan untuk mencegah atau mengendalikan hama dari penyakit yang bisa menyerang jamur tiram kapan saja. Hama dan penyakit yang menyerang tentu dipengaruhi oleh keadaan lingkukan maupun jamur itu sendiri. Sehingga tempat budidaya harus dibersihkan dengan penyemprotan formalin pada area sekitar kumbung, secara berkala.

Panen Budidaya Jamur Tiram

Jika baglog yang digunakan permukaannya telaj tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam 2 minggu sejak pembukaan baglog, jamur sudah mulau tumbuhh dan sudah dapat dipanen. Baglog jamur dapat dipanen sebanyak 5-8 kali, jika perawatannya baik. Baglog yang memiliki berawat sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur kurang lebih 0,7-0,8 kg.
Pemanenan dapat dilakukan pada jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya di ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih berserih. Jika masa panen lewat setengah hari saja, maka warna dari jarum tiram akan berubah menjadi kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Jika sudah begini, jamur akan cepat layu dan tidak akan bertahan lama. Perlu diperhatikan bahwa dalam proses panen harus tepat sesuai jadwal. Jarak panena pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.

Meningkatkan Hasil Budidaya Jamur Tiram Dengan Produk NASA

Cara praktis meningkatkan hasil panen budidaya jamur tiram dengan produk NASA, yaitu dengan menyuntikkan nutrisi ke dalam baglog. Sebagai nutrisi, menggunakan POC NASA (Pupuk Organik Cair NASA) dan HORMONIK (Hormon Organik NASA)
Caranya dengan menyuntikkannya ke dalam baglog jamur tiram tersebut dengan dosis:
  • 300 cc POC Nasa ditambah 100 cc Hormonik campurkan dalam 10 liter air.
  • suntikkan 5 ml setiap baglog interval 1 minggu sekali.
Cara tersebut di atas sudah di lakukan dan dibuktikan oleh Bapak Imam Sahudi, petani jamur tiram dari Desa Labuhan Kidul, Kecamatan Sloke, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Kreatifitas dan semangatnya tersebut mampu meningkatkan panen jamur tiram dengan kuantitas dan kualitas yang baik tanpa mencemari kelestarian lingkungan sekitar.
Menurut Beliau selama percobaab mitode ini, jamur bisa dipanen tiap hari dengan tingkat produksi 7 – 10 kg / 1000 baglog.
Biasanya tanpa menggunakan mitode ini produksi 7 kg/1000 baglog diperoleh dalam waktu 3 hari.
Dengan mitode ini jamur yang dihasilkan lebih tebal dan tidak cepat layu.
Hanya dengan pengeluaran tambahan untuk membeli POC NASA (Rp.40.000,-) dan HORMONIK (Rp.35.000,-) yang totalnya menjadi Rp.75.000,- per paket per bulan untuk 1.000 baglog, Beliau mampu meningkatkan hasil panen 3x lipat dari sebelumnya. Satu siklus 5-6 bulan Beliau menghabiskan 5 paket per 1000 baglog.
Demikian pembahasan artikel mengenai Cara Budidaya Jamur Tiram. Semoga bermanfaat. Dapatkan produk NASA untuk budidaya jamur tiram hanya dari distributor resmi PT Natural Nusantara.

Pohon Aren


Pohon Aren (arenga pinnata merr) telah berabad-abad dikenal dan dimanfaatkan oleh umat manusia. Aren atau enau termasuk tumbuhan suku pinang-pinangan, bersama tumbuhan rumbia, nipah, pinang. nibung, dll.
Aren menghasilkan air nira yang berasal dari mayang atau tandan buahnya yang disadap. Air nira sendiri dapat diolah menjadi gula aren, gula semut, minuman segar, sirup, bio ethanol, methanol, tuak atau sopi. Selain itu, aren juga bisa menghasilkan buah yang biasanya diolah menjadi kolang-kaling atau bargat. Produk lain dari pohon aren adalah ijuk, lidi dan sagu. Kayunya bisa dimanfaatkan menjadi bahan bangunan sederhana. Akar dan daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai obat.
Sayang, sampai saat ini masih sedikit orang yang mau membudidayakan pohon aren. Kebanyakan pohon aren yang ada adalah pohon yang tumbuh liar. Menyebar dengan bantuan air dan hewan musang. Padahal, aren sangatlah ekonomis dan menguntungkan bila dibudidayakan secara intensif.

Budidaya Pohon Aren Secara Intensif

Orang jarang mau membudidayakan aren karena melihat pohon aren yang tumbuh liar di alam, baru bisa berproduksi setelah berumur 10-12 tahun. Padahal bila ditanam dan dirawat dengan baik, aren sudah dapat mulai berproduksi pada umur 6-7 tahun saja.
Secara umum, aren produksi dibagi menjadi tiga jenis. Aren genjah, aren dalam dan aren tingi. Persilangan aren genjah dengan aren dalam bisa menghasilkan aren sadang. Kekurangan dan kelebihan masing-masing jenis sudah penulis paparkan pada tulisan sebelumnya. Penulis sendiri menanam aren jenis dalam, berdasarkan pertimbangan ekonomis.
Di Tawau, Malaysia, aren telah dikebunkan secara profesional dan menghasilkan methanol, ethanol fuel grade dan alcohol pharmacy grade.
Menurut perhitungan kami, bila dibudidayakan dengan baik, dalam rentang waktu 15 tahun, maka aren dapat menghasilkan uang 4-5 kali lebih banyak dibanding uang yang dihasilkan oleh tanaman kelapa sawit atau karet.
Saat berproduksi, satu pohon kelapa sawit akan menghasilkan uang rerata Rp.525/pohon/hari. Sementara itu, aren menghasilkan uang rerata Rp.14.700/pohon/hari. Semua angka sudah dipotong biaya panen, namun belum dipotong biaya produksi lain. Untuk sawit dan aren, biaya produksi relatif tak beda jauh. Produk akhir yang dijual adalah TBS dan nira.

Syarat Tumbuh Pohon Aren

Aren dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 3-1700 mdpl. Level idealnya ada di 400-1500 mdpl. Aren akan menghasilkan nira yang banyak di daerah yang pada siang hari cuaca panas (25-32 derajat C), sementara dimalam hari suhu udara cukup dingin (15-20 derajat C).
Selain cuaca, faktor yang mempengaruhi banyaknya air nira adalah perawatan dan pemupukan, salinitas, ketersediaan air tanah, kualitas bibit, dan yang paling penting adalah perlakuan manusia. Bila manusia memotong pelepah daun aren terlalu banyak sehingga daun yang tinggal hanya sedikit, maka produksi nira akan merosot tajam.

Ciri-ciri Pohon Aren yang Bagus

  1. Batangnya besar.
  2. Pelepah daunnya besar.
  3. Daunnya lebar dan panjang.
  4. Akarnya membentuk tunggul, makin tinggi makin baik. Akar serabutnya halus dan tunggul akarnya ini lebih besar daripada batangnya.
  5. Lengan mayangnya sedang besarnya dan tidak terlalu keras..
  6. Buahnya banyak dan besar-besar (>4cm).
  7. Ijuknya banyak yang halus, tidak kasar semua.
  8. Saat ia berbunga betina, tidak ada pohon aren lain di dekatnya yang juga sedang berbunga betina.
Pohon aren dengan delapan kriteria di atas adalah pohon yang potensial untuk dijadikan indukan. Yang diambil adalah biji dari buah matang yang berada di bagian luar mayang, atau setengah untaian mayang yang bagian atas. Buah yang berada di bagian dalam mayang, kurang baik dijadikan bakalan benih.

Cara Membuat Bibit Aren

Buah di pohon yang sudah tua dipotong setengah bagian tandan mayangnya yang bagian bawah, lalu dibuang dan buah yang masih tersisa dibiarkan matang lalu jatuh sendiri.
Buah ini dikumpulkan di tempat yang terkena sinar matahari, lalu diinjak sampai pecah. Kemudian disiram lalu dijemur. Setengah bulan kemudian bijinya diambil lalu dicuci bersih. Hati-hati mengerjakannya, karena buah aren sangatlah gatal. Bila terkena getahnya yang gatal, cuci bersih dengan sabun lalu cuci dengan abu sekam padi. Bila terjadi pembengkakan, segeralah ke dokter.
Biji lalu dijemur kering selama 2-3 hari. Kemudian direndam selama 10 hari. Tiriskan.
Buat lubang di tanah sedalam 25 cm. Panjang dan lebarnya sesuaikan dengan banyaknya biji yang akan disemai. Isi pasir setebal 12 cm. Lalu taburkan biji aren setebal 5 cm. Tutupi kembali dengan pasir setebal 8 cm. Siram setiap 2 hari sekali.
Bila berhasil, maka aren akan mulai berkecambah pada bulan ke tiga. Jika sampai bulan keenam belum juga tumbuh, artinya Anda belum berhasil.
Menurut pengalaman kami, tingkat perkecambahan hanya sekitar 20%. Yang 80% sisanya : gagal. Angka ini adalah angka kebalikan jika dibandingkan kalau kita mengkecambahkan biji kelapa sawit atau karet.
Kunci keberhasilan pengkecambahan ini adalah menjaga kelembaban. Medium tidak boleh terlalu basah atau kering. Harus selalu lembab. Karena itu disarankan agar membuat atap di atas medium persemaian.
Panen kecambah dilakukan bila apokol atau mata tunas sudah sepanjang 5 cm atau lebih. Jika kurang, maka kemungkinan apokol akan cepat kering karena masih terlalu muda. Jika akan ditanam sendiri, biarkan kecambah sampai tumbuh menjarum atau berumur sekitar 45 hari sejak mulai berkecambah.
Kecambah lalu ditanam ke dalam tanah bermedia polibag ukuran 12-17 cm atau lebih. Hindari pengunaan pupuk kandang untuk mencegah timbulnya jamur. Benamkan 2/3 bagian apokol. Lakukan dengan lembut, karena apokol ini cukup rentan. Jangan lupa untuk membasahi tanah sebelumnya. Gunakan tanah gembur dan berhumus banyak. Sebaiknya tanah dijemur terlebih dahulu, atau semprot tanah dengan fungisida semacam Bayleton atau Dithane 45. Ingat, musuh terbesar kecambah aren adalah jamur dan media yang terlalu basah/kering. Karena itu, atap masih diperlukan sampai bibit berusia 3 bulan. Setelah itu, atap diganti dengan jaring penahan panas atau paranet 60%.
Perlakuan dengan fungisida dan inseksida diberikan sesuai gejala serangan. Umumnya kami menyemprot dengan PESTONA dan gunakan Natural GLIO saat pembibitan.
Adapun pemupukan dengan urea dan TSP diberikan mulai usia sebualn . Larutkan dua genggam urea ke dalam 10 liter air, lalu siramkan untuk 200 batang benih. Perlakuan TSP seminggu kemudian. Lakukan setiap 14 hari. Boleh ditambah sedikit NPK bila media tanam kurang subur.
Untuk hasil maksimal, gunakan Pupuk Organik dari PT Natural Nusantara (NASA) berupa SUPERNASAPOC NASA, dan HORMONIK selama budidaya pohon aren.
Bibit aren dapat ditanam ke lapangan saat berusia 7-8 bulan terhitung sejak dipindahkan ke polibag. Dua bulan sebelum ditanam, bibit harus dilatih untuk terbiasa dengan terik matahari. Buka paranet dan siram setiap sore secukupnya.

Cara Menanam Aren


  1. Jarak tanam untuk monokultur paling rapat adalah 5×5 meter. Bila masih mau ditumpangsarikan dengan palawija atau bumbu-bumbuan dan tanaman muda lainnya, maka jarak tanam yang kami anjurkan adalah 5×7 meter. Untuk selingan tanaman keras semisal kopi, maka jarak tanam menjadi 5×8 meter. Dua baris kopi dapat ditanam di jalur gawang yang lebarnya 8 meter itu. Barisan dibuat sejajar Utara-Selatan.
    Untuk jarak tanam aren sistim tumpangsari dengan tanaman jenis lainnya, dapat merujuk pada tulisan kami sebelumnya.
  2. Gali lubang ukuran lebar 30 cm, panjang 30 cm dan dalam 40 cm. Pisahkan tanah bagian atas dengan tanah bagian bawah. Semprot lubang dengan Dithane 45. Taburkan Dolomit atau Dotani 3 genggam ke dalam lubang. Biarkan 10-15 hari.
  3. Masukkan sebagian tanah bagian atas. Beri NPK dua gengam lalu tutupi lagi dengan tanah bagian atas.
  4. Buka polibag dengan pisau, lalu tanamkan bibit tegak lurus.
  5. Uruk dengan tanah bagian bawah hingga cukup.
  6. Untuk lembah tangkapan air, sisakan bagian atas lubang sedalam 7-8 cm. Artinya, lubang tidak diuruk semua.
Demikian pembahasan mengenai Pohon Aren. Semoga bermanfaat.