Minggu, 09 September 2018

Cara Budidaya Ikan Sidat Berkualitas Ekspor


Cara Budidaya Ikan Sidat Berkualitas Ekspor


Ikan Sidat (Anguilla marmorata, Anguilla bicolor) memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya sidat, ulinm oelus (Jawa), lumbon, mosa, larak, lobang, denong, mengaling, lara, gatedeng, luncah dan sigili. Dalam bahasa inggris, ikan sidat disebut giant mottled eel.
Daging ikan sidat memiliki rasa yang lezat dan khas sehingga menuai banyak peminat. Kandungan gizi pada daging ikan sidat terhitung lebih tinggi dibandingkan jenis ikan lain. Per 100 gr daging ikan sidat mengandung vitamin A sebanyak 4.700IU, hati ikan sidat mengandung Vitamin A sebanyak 15.000 IU per 100 gr. Bandingkan dengan mentega yang kandungan vitaminnya hanya 1.900 IU/100gr. Ikan sidat mengandung DHA sebanyak 1.337 mg/100gr, ikan salmon hanya 820 mg/100gr. Ikan sidat mengadnung EPA sebanyak 742 mg/100gr, sedangkan ikan salmon hanya 492 mg/100gr.
Orang Jepang sangat menyukai ikan sidat. Karena ikan sidat dapat diolah menjadi masakan Jepang khas Jepang yaitu Kabayaki. Bahkan setiap tahunnya masyarakat Jepang mengadakan acara makan sidat yang disebut DOYO NO USHI NOHI.
Ikan sidat terdapat di sungai-sungai besar di Australia, Asia, Eropa dan Amerika. Terdapat 350 jenis sidat di dunia. Di Indonesia, sidat tersebar di sungai-sungai yang mengalir menuju laut dalam seperti di pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Maluku, Sulawesi dan Papua.
Ikan sidat terlihat hampir mirip seperti belut, berbentuk panjang dan licin. Perbedaan sidat dan belut ialah, sidat memiliki sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor yang sempurna, sedangkan belut tidak memilikinya.
Budidaya ikan sidat dapat menjadi usaha dengan prospek yang bagus. Karena komoditas ikan sidat masih terbatas sebab teknologi untuk pemijahan belum maksimal. Karena komoditasnya terbatas, harga ikan sidat menjadi cukup tinggi di pasaran. Permintaan ikan sidat di pasaran mencapai 300.000 ton per tahun. Dari total seluruh permintaan tersebut, paling tinggi yaitu permintaan Jepang terhadap jenis unagi kabayaki mencapai 150.000 ton per tahun. Harga ikan sidat saat ini mencapai Rp 300.000 hingga Rp 600.000 per kg.
Di Jakarta, permintaan ikan sidat per bulannya mencapai 3 ton. Kondisi ini juga diiringi karena semakin bertambahnya restoran Jepang di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Indramayu, Kerawang, Bandung, Semarang, dan lain-lain.
Di bawah ini merupakan produk-produk berkualitas yang dikhusukan untuk pembesaran ikan sidat. Produk-produk di bawah ini merupakan produk alami persembahan dari PT Natural Nusantara yang aman untuk peternakan dan perikanan :
  1. Viterna Plus

  • Untuk meningkatkan pertambahan berat badan berat badan per hari 9Average Daily Gain/ASG).
  • Meningkatkan hasil produksi ikan sidat baik dari segi kuantitas, kualitas daging dengan tetap menjaga kesehatan ternak dan kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
  • Memacu enzim-enzim pencernaan ikan sidat.
  • Memberikan berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan untuk memacu pertumbuhan ikan sidat seperti protein, lemak, vitamin, dan sebagainya.
  • Menambah kandungan asam lemak di dalam lambung ikan sidat.
  • Memberikan mineral-mineral essensial dan non essensial.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pakan.
  • Untuk meningkatkan nafsu makan ternak.
  • Dapat mempercepat pertumbuhan ikan sidat karena Viterna Plus mengandung hormon pertumbuhan alami.
  • Dapat mengurangi bau kotoran ternak.
  1. Hormonik

  • Mengurangi angka kematian hewan ternak
  • Mempercepat proses pertumbuhan ikan sidat.
  • Untuk memacu dan meningkatkan bobot ikan sidat.
  • Meningkatkan kualitas hasil panen ikan sidat.
  1. POC NASA

  • Mempercepat pertumbuhan mikroorganisme alami dalam kolam seperti cacing tanah dan sebagainya yang menguntungkan ikan sebagai pakan alami.
  • Meningkatkan hasil produksi ikan secara kuantitas, kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
  • Meningkatkan bobot ikan sidat.
  • Meningkatkan daya tahan ikan sidat dari serangan penyakit.
  • Membantu pembentukan bahan pakan alami ikan seperti cacing dan plankton.
  • Meningkatkan nafsu makan ikan sidat.

Penerapan Budidaya Ikan Sidat

Persiapan Kolam Budidaya

  1. Proses Pengolahan Kolam Tanah / Beton
  • Pengeringan
Dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan kolam dari sisa budidaya sebelumnya dan mematikan bibit-bibit penyakit.
  • Pengapuran
Dilakukan menggunakan kapur Dolomit atau Zeolit dengan dosis 60 gr per m2 untuk mengembalikan tingkat kasaman tanah pada dasar kolam dan untuk mematikan bibit penyakit yang belum mati pada saat proses pengeringan.
  • Perlakuan TON
TON diberikan untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya akibat dari pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya. TON diberikan menggunakan dosis 5 botol TON per 1 hektar tanah atau 25 gr ( 2 sdm) per 100 m2 persegi. Pupuk kandang juga dapat ditambahkan bersamaan dengan pemberian TON untuk menambah kesuburan lahan.
  • Pemasukan air
Air dimasukkan secara bertahap, tahap pertama dimasukkan setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk memberikan waktu plankton untuk tumbuh. Plankton nantinya akan menjadi pakan alami ikan sidat.
  1. Proses Pengolahan Kolam Terpal
Penggunaan kolam terpal bisa menghemat penggunaan lahan. Sehingga meskipun keadaan lahan kecil, Anda tetap bisa memaksimalkan hasil produksi ikan sidat. Berikut ini beberapa spesifikasi minimal yang harus diterapkan saat pembuatan kolam terpal :
  • Ukuran ideal kolam terpal 2 x 7 x 0,7
  • Kedalaman air 40 cm
  • Menambahkan oksigen dengan pompa udara 12 lubang
  • Menggunakan mesin pompa air kolam untuk membuat air mengalir
Kolam terpal memiliki banyak kelebihan dibandingkan kolam jenis lain, terlebih untuk budidaya ikan sidat. Beberapa kelebihan kolam terpal yaitu :
  • Hasil budidaya ikan sidat pada kolam terpal cenderung tidak berbau tanah
  • Temperatur air pada kolam terpal cenderung stabil
  • Memanen ikan sidat terhitung lebih mudah
  • Dapat dibuat kolam mini untuk daerah yang minim air
  • Biaya pembuatan kolam terhitung lebih rendah
  • Kolam terpal mudah dibersihkan
Untuk kolam terpal, beberapa persiapan yang harus dilakukan adalah :
  • Membersihkan bak dari kotoran sisa budidaya sebelumnya
  • Penjemuran kolam agar kering dan mamtikan bibit penyakit
  • Pada kolam terpal, pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis yang sama.

Manajemen Pakan

Pakan ikan sidat berupa :
  • Udang hidup
  • Cacing tanah
  • Kepiting hidup
  • Pelet ukuran 1 ml dengan protein 40%, biasanya seharga Rp 18.000 per kg
  • Pakan buatan yang mengandung nutrisi tinggi terutama kadar proteinnya. Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dan Viterna Plus dengan dosis 1-2 cc per kg pakan dan dicampur air secukupnya. Metode ini untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai uncur mineral penting protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
Untuk menjaga kualitas air agar kualitasnya selalu baik, perlu diaplikasikan pupuk TON. Pupuk TON mengandung unsur-unsur mineral penting, protein, lemak, karbohidrat dan asam humat yang bermanfaat untuk menyuburkan pakan alami berupa plankton dan cacing-cacingan dan menetralkan senyawa racun dalam kolam. Pupuk TON diberikan pada saat olah lahan serta pada waktu pemasukan air baru atau minimal setiap 10 hari sekali dengan dilarutkan dan disiramkan pada permukaan tanah kolam. Dosis penggunaan TON yaitu 25 gram per 100 m2

Manajemen Kesehatan Ikan

Pada dasarnya ikan sidat yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Ikan sidat menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek akan mempercepat tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan budidaya ikan sidat, yang penting dilakukan yaitu menjaga kondisi air kolam agar selalu dalam keadaan baik dan pemberian nutrisi yang tinggi.
Kondisi air yang sesuai untuk ikan sidat dan perlu diperhatikan antara lain:
  • Temperature, untuk bibit sidat local, temperature yang sesuai adalah sekitar 29 derajat celcius, suhu tersebut cocok untuk pembenihan.
  • Oksigen, minimal oksigen yang terlarut dalam air ialah antara ½ hingga 2 ½ ppm.
  • Salinitas, untuk jenis local, yang sesuai ialah antara enam hingga tujuh ppt.
  • Ph atau tingkat keasaman, untuk jenis ikan ini ialah tujuh hingga delapan.
  • Peranan TON, POC NASA, VITERNA Plus sangat besar untuk mencegah penyakit. Namun jika terdapat ikan sidat yang terlanjur terserang penyakit, segera lakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Obat-obatan tersebut harus digunakan dengan hati-hati sesuai dosis dan anjuran .

Cara Budidaya Ikan Sidat

  1. Tahap Pendederan 1

Tahap ini merupakan tahap pengenalan benih ikan sidat agar dapat beradaptasi dengan kondisi kolam dan pakan. Pemeliharaan pada tahap ini bertujuan untuk pembesaran glass eel hingga benih ikan sidat beukuran elver. Setelah melewati tahap pendederan 1, elver telah siap dilanjutkan ke tahapan pendederan 2.
Glass eel yang umumnya dipelihara ada 2 jenis yaitu A. bicolor dan A. marmorata. Glass ell jenis A. bicolor didapatkan dari pantai selatan Pulau Jawa. Dan untuk jenis A. marmorata diperoleh dari daerah Poso Sulteng dan Tatelu. Benih ikan sidat glass eel yang ditebar berukuran 0,17 gram per ekor. Dan jumlah kepadatan untuk masing-masing tempat pemeliharaan sekitar 6 ekor per 1 liter air.
Glass eel sebaiknya segera ditebar setelah glass eel sudah diterima di lokasi pemeliharaan, untuk mengurangi tingkat kestressannya. Sebelum ditebar, glass eel harus di aklimatisasi terlebih dhaulu. Caranya, tempatkan plastik packing agar mengapung diatas air kolam budidaya.
  1. Tahap Pendederan 2

Tahap pendederan 2 berisi proses persiapan agar menghasilkan ukuran sidat fingerling (10 gr/ekor). Ikan sidat yang telah mencapai ukuran tersebut siap untuk dibesarkan.
  1. Tahap Pembesaran

Tahap ini berisi proses pembesaran ikan sidat. Proses ini memiliki tujuan untuk membesarkan ikan sidat sampai pada ukuran yang siap konsumsi yaitu ukurannya lebih dari 200 gram per ekor.
Kolam pemeliharaan dapat berupa kolam beton ukuran 2 x 5 x 1,8 m³ dengan jumlah air media sekitar 5 m³. Kolam tempat pemeliharaan sebaiknya dilengkapi dengan sistem aerasi berupa air yang mengalir. Agar suhu air tetap terjaga pada angka 29-31 °C, kolam pemeliharaan ditutup dengan terpal atau anyaman bambu. Dianjurkan untuk volume pergantian airnya minimal lebih dari 300% tiap hari. Air yang digunakan bisa berasal dari tandon air sumur yang dialirkan dengan paralon menuju ke kolam pemeliharaan.
Ikan sidat dapat dipanen setelah waktu pemeliharaan kira-kira 5 bulan, tergantung ukuran benih yang ditebar. Sebagai estimasi, benih berukuran 200 gram untuk bisa menghasilkan panen ikan sidat berukuran 500 gram membutuhkan waktu sekitar 5 bulan. Jjika Anda menaburkan 1 ton benih ikan sidat, panen yang dapat dihasilkan sekitar 5 ton ikan sidat.
Demikian uraian penjelasan mengenai Budidaya Ikan Sidat dengan produk organik NASA agar menghasilkan produksi ikan sidat berkualitas ekspor. Dapatkan Produk Organik NASA untuk budidaya ikan sidat hanya dari ditributor resmi PT Natural Nusantara.

Budidaya Ikan Patin Lengkap


Budidaya Ikan Patin Lengkap


Ikan Patin adalah jenis ikan yang masih satu keluargad engan ikan lele. Bisa dibilang ikan patin hampir mirip dengan ikan lele karena ikan patin mempunyai kumis yang berguna sebagai patilnya sama seperti ikan lele. Ikan patin termasuk dalam salah satu jenis ikan yang digemari oleh masyarakat tanah air. Hal ini terbukti dari banyaknya olahan ikan patin yang ada di warung-warung makan hingga restoran. Beberapa contoh olahan ikan patin yaitu sayur sup ikan patin, gula ikan patin, hingga abon ikan patin.
Karena melihat kebutuhan pasar yang masih belum tercukupi dan peternakan ikan patin tergolong masih menggunakan sistem tradisional dan belum intensif, budidaya ikan patin merupakan usaha ternak ikan yang menggiurkan dengan prospek yang bagus. PT Natural Nusantara berupaya membantu para pembudidaya ikan patin untuk meningkatkan hasil produksi ikan patin melalui teknik budidaya yang tepat dan penggunaan pupuk organik NASA.
Produk PT Natural Nusantara (NASA) yang digunakan untuk budidaya perikanan yaitu pupuk TON, Viterna Plus, POC NASA dan Hormonik. Penggunaan produk NASA telah teruji kualitasnya untuk meningkatkan hasil produksi ikan dengan optimal dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Berikut beberapa syarat dan keadaan lingkungan yang sebaiknya dipenuhi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan ikan patin agar dapat tumbuh optimal :
  • Kondisi tanah yang cocok untuk budidaya ikan patin yaitu tanah liat yang tidak berporos. Jenis tanah tersebut mampu menahan air besar dan tidak bocor sehingga bagus untuk digunakan sebagai pematang atau dinding kolam.
  • Pada pembuatan kolam ikan patin, kemiringan dibuat sekitar 3-5% supaya mempermudah dalam proses pengairan kolam.
  • Untuk budidaya ikan patin kolam apung (jala apung) yang dilakukan di sungai, pilihlah sungai yang arusnya lambat.
  • Air untuk budidaya ikan patin harus mempunyai kualitas bagus, bersih, tidak berbau, tidak keruh dan tidak tercemar bahan kimia.
  • Aquarium yang digunakan untuk penetasan telur-telur ikan patin menjadi larva harus memiliki suhu sekitar 26-28 derajat Celcius. Kemudian untuk daerah yang suhu airnya rendah, dibutuhkan pemanas (heater) untuk mencapai suhu yang optimal dan stabil.
  • pH air yang ideal yaitu 6,5 – 7.

Cara Budidaya Ikan Patin

Pembibitan Ikan Patin

Pembibitan ikan patin merupakan hal yang penting saat beternak ikan patin untuk menghasilkan bibit ikan dengan kualitas yang bagus. Berikut langkah-langkah proses pembibitan ikan patin :
  1. Calon Induk
Pilih induk ikan yang kualitasnya bagus, sehat, tidak cacat fisik, tidak terserang penyakit dan siap untuk dipijahkan. Lalu lakukan pemeliharaan intensif pada indukan dengan memberikan pakan yang mengandung protein tinggi. Dapat juga diberi rucah dua kali seminggu  sebanyak 10% dari bobot induk ikan untuk mempercepat kematangan gonad. Ciri-ciri induk patin yang diap untuk dipijahkan :
Induk betina :
  • Telah berumur 3 tahun
  • Berbobot sekitar 1,5 – 2 kg per ekor
  • Bentuk perut membesar ke arah anus ikan
  • Perutnya empuk dan halus, kulit perut terasa lembek dan tipis jika dipegang
  • Kloaka terlihat membengkak dan berwarna merah tua
  • Jika bagian sekitar kloaka ditekan akan mengeluarkan butiran telur bulat yang besarnya seragam
Induk jantan :
  • Telah berumur 2 tahun
  • Ikan berbobot sekitar 1-2 kg per ekor
  • Kulit perut terasa lembek dan tipis jika dipegang
  • Apabila diurut akan keluar cairan berwarna putih (sperma)
  • Kelamin ikan terlihat membengkak dan berwarna merah tua
  1. Persiapan Hormon Perangsang
Hormon perangsang umumnya terbuat dari kelenjar hipofisa ikan mas. Kelenjar hipofisa berwarna putih kecil dan terdapat pada bagian otak ikan mas. Ambil hipofisa menggunakan pinset secara hati-hati, lalu masukkan pada tabung kecil dan tumbuk hingga halus. Kemudian campur dengan air murni (aquades) yang dapat dibeli di apotik terdekat.
  1. Proses Kawin Suntik
setelah mendapatkan hormon perangsang, gunakan jarum suntik untuk proses perkawinannya. Suntikkan hipofisa pada bagian punggung ikan patin, dan ikan patin telah siap untuk dipijahkan. Langkah ini bermanfaat untuk merangsang indukan patin betina untuk mengeluarkan telur-telurnya yang kemudian akan dibuahi oleh induk jantan.
  1. Penetasan Telur Ikan Patin
Telur ikan patin dapat menetas setelah 4 hari. Kondisi air harus selalu dijaga agar selalu dalam keadaan bersih. Sebagian air diganti dengan air sumur bersih.
  1. Perawatan Larva Ikan
  • Larva ikan patin yang sudah berumur satu hari dipindahkan ke akuarium atau kolam atau baik ukuran 80 x 45 x 45 cm atau dengan ukurang lain yang sesuai.
  • Setiap akuarium atau bak diisi dengan air sumur bor yang sudah di aerasi. Pada ukuran akuarium di atas cukup untuk 500 ekor ikan.
  • Temperatur aerator pada akuarium untuk tercukupi kebutuhan oksigen pada benih ikan.
  • Agar suhu air dan ruangan tetap terjaga dapat menggunakan heater atau kompor (agar lebh menghemat biaya).
  • Benih yang baru berumur sehari tidak memerlukan pakan karena masih memiliki cadangan makanan berupa kuning telur.
  • Umur tiga hari benih dapat diberi pakan tambahan dari emulsi kuning telur ayam yang sudah direbus terlebih dhaulu, kemudian secara berangsur-angsur dapat diganti menggunakan pakan hidup seperti jentik nyamuk dan kutu air.
  1. Penderan Ikan Patin
Penebaran benih ikan patin dapat ditebar di kolam semen atau lebih optimal lagi pada lumpur yang memiliki plankton senagai pakan ikan lamai.
  1. Pemanenan Benih Ikan Patin
Untuk pemanenan benih ikan patin dapat disesuakan dengan ukuran yang dikehendaki.

Pemeliharaan Dan Pembesaran Ikan Patin

Pemeliharaan ditujukan untuk pemenuhan Ikan Patin konsumsi. Ikan Patin dikonsumsi dalam berbagai ukuran, antara lain 200 gram sampai 1 kg. Masa panen menyesuaikan dengan permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih senang ukuran kecil sekitar 200 gram ada yang lebih dari itu. Pada Usia 6 bulan ikan patin sudah mencapai bobot 600-700 gram.Ikan Patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir cukup baik, meski demikian bisa juga dipeihara pada kolam semen yang tidak mengalir, tetapi perlu diperhatikan kualitas air agar tetap dalam konsisi yang baik. Langkah-langkah pemeliharaan Ikan Patin Sebagai Berikut:
  1. Pemupukan
  • Pada kolam lumpur idealnya perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan patin ditebarkan. Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan makanan alami dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pemakaian Produk Nasa berupa TON ditambah 50% pupuk kimia dasar yang biasa di gunakan.
  • Pupuk TON di tebarkan di saat proses pengeringan air kolam, lalu setelah 3-5 hari masukkan air setinggi 5 – 10 cm, kemudian endapkan selama 1 minggu.
  • Setelah 1 minggu tambahkan air menjadi 30 cm dan selanjutnya masukkan ke dalamnya TANGGUH PROBIOTIK. Biarkan selama 3 hari.
  • Kolam siap di masukkan benih ikan.
  1. Pemberian Pakan
  • Faktor yang cukup menentukan dalam budi daya ikan patin adalah faktor pemberia makanan. Faktor makanan yang berpengaruh terhadap keberhasilan budi daya ikan patin adalah dari aspek kandungan gizinya, jumlah dan frekuensi pemberin makanan.
  • Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) dengan ditambahkan Produk Nasa yang berupa VITERNA + POC NASA + HORMONIK. Untuk pemberian Pakan + Produk Nasa disaat pagi hari saja. Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan.
  • Jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (sampel).
  • Pakan yang diberikan adalah pelet dan bisa ditambahkan makanan alami lainnya seperti kerang, keong emas,bekicot, ikan sisa, sisa dapur dan lain-lain. Makanan alami yang diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi juga menghemat biaya pemeliharaan.
Cara pakai:
  • VITERNA + Hormonik+ POC NASA digunakan sebagai suplemen campuran pakan ikan. Campur jadi satu wadah, 1 botol VITERNA 500 cc + 1 botol HORMONIK 100 cc + poc NASA 500cc. Kemudian ambil 1 tutup (10 cc)tambahkan air secukupnya kemudian campur dengan 2,5 Kg pakan apa saja.angin-anginkan dulu biar meresap baru di berikan ke ikan.
  • TON (Pupuk Tambak Organik Nusantara) digunakan sebagai pupuk kolam / tambak. Campurkan 2 sendok makan TON (Pupuk Tambak Organik )  dengan 10liter air kemudian siram-siramkan di air kolam

Manfaat VITERNA, POC NASA, HORMONIK Pada Budidaya Ikan Patin

  • VITERNA Plus menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh ikan, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ikan.
  • POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ikan, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan bobot harian ikan, meningkatkan ketahanan tubuh ikan, mengurangi kadar kolesterol daging. Sedangkan
  • HORMONIK lebih berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh bagi ikan. Di mana formula ini akan sangat membantu meningkatkan pertumbuhan ikan secara keseluruhan.

Penanganan Hama Dan Penyakit

  • Salah satu kendala dan masalah Budi daya ikan patin adalah hama dan penyakit. Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung.
  • Cegah akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampu penerangan si sekitar kolam. Hama tersebut biasanya enggan masuk jika ada sinar lampu.
  • Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibat adanya gangguan faktor yang bukan patogen dan merupakan penyakit yang tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.

Pemanenan Ikan Patin

  • Pemanenan adalah saat yang ditunggu pada budidaya ikan patin. Meski terlihat sederhana pemanenan juga perlu memperhatikan beberapa aspek agar ikan tidak mengalami kerusakan,kematian, cacat saat dipanen. Sayang jika budidaya ikan patin sudah berhasil dengan baik, harus gagal hanya karena cara panen yang salah.
  • Penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak kebagian hulu. Jadi bila ikan didorong maka ikan patin akan terpojok pada bagian hulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetap mendapatkan air yang segar sehingga kematian ikan dapat dihindari.
  • Pemasaran Ikan Patin dalam bentuk segar dan hidup lebih diminati oleh konsumen, karena itu diusahakann menjual dalam bentuk ini.
Untuk pemasaran ikan patin dalam bentuk segar bahkan hidup sangat diminati oleh kebanyakan konsumen. Usahakan selalu menjual panen ikan patin dalam kondisi seperti ini. Demikian pembahasan mengenaiBudidaya Ikan Patin dan penggunaan produk NASA yang dapat memberikan keuntungan yang lebih dalam bisnis ternak ikan patin. Semoga bermanfaat.

Budidaya Udang Galah Di Air Tawar


Budidaya Udang Galah Di Air Tawar


Udang Galah merupakan jenis udang yang termasuk dalam spesies Macrobrachium rosenbergii. Udang galah umumnya hidup di daerah perairan air tawar. Ciri khas udang galah yaitu kepala yang berbentuk kerucut, restrum melebar pada bagian ujungnya, bentuk udang galah memanjang dan melengkung ke atas. Pada bagian atas udang galah terdapat gigi seperti gergaji berjumlah dua belas buah dan bagian bawah sebelas buah. Udang galah jantan biasanya memiliki ciri-ciri tubuh besar dan kuat serta mempunyai capit yang besar dan tubuh yang panjang. Bagian perutnya lebih ramping daripada udang galah betina. Kepala udang galah jantan terlihat lebih besar dibandingkan dengan udang galah betina. Alat kelamin udang galah jantan terdapat pada pangkal kaki udah galah galah yang kelima.
Udang galah mempunyai nilai jual yang cukup tinggi, permintaaan akan udang galah baik dalam negri maupun luar negri sangatlah tinggi  harga yang di tawarkan akan udang galak juga sangat tinggi hal ini menjadi potensi yang cukup besar untuk mengembangkan budidaya udang galah. Sekarang ini  sudah banyak pengusaha besar yang mulai menginfentasikan sahamnnya untuk sebuah udang galah hal ini di dasari akan nilai jual dan minat pembeli yang cukup tinggi sehinnga para pengusaha semakin tergiur akan budidaya udang galah.
Buduidaya udang galah sendiri bisa di lakukan baik di kolam maupun di tambak dengan ukuran yang cukup besar biasanya untuk ukuran usaha yang sudah di pegang oleh perusahaan satu tambak lebarnya bisa sampai 5-10  hektar tetapi bila kita hanya ingin usaha sampingan di rumah kita bisa membuat kolam seadanya dengan ukuran yang lebih kecil dari pada ukura tambak. Meskipun kita menggunakan kolam kecil dalam budidaya udang galak potensi hasilnyapun sudah bisa di jadikan ladang usaha sampingan yang cukup lumayan. Dibawah ini terdapat penjelasan Cara Budidaya Udang Galah dikolam dengan lahan kecil yang bisa di praktekkan dan di pelajari.

Sifat Kehidupan Udang Galah

Sifat udang galah yang penting harus dikenali adalah kemampuan untuk molting (ganti kulit) setiap mengalami perkembangan tubuh, udang harus mengganti cangkangnya yang baru. Semakin tua udang galah semakin jarang berganti cangkang, karena perkembangan tubuhnya semakin lambat.
Cepat tidaknya proses ganti kulit udang tergantung dari kebutuhan Ca (calsium) dan P (phospor). Supaya ganti kulit udang galah berlangsung cepat dan lancar maka di dalam makanan yang dikonsumsi harus cukup mengandung calsium dan phospor. Selain itu kondisi tubuh udang harus sehat, karena proses ganti kulit memerlukan energi yang banyak, sehingga kondisi perairan juga harus mendukung. tercukupinya nutrisi dan lingkungan dan lingkungan yang seimbang di perairan sangat mendukung kelancaran proses ganti kulit ini. Di sini Tambak Organik Nusantara (TON) sangat membantu untuk membuat suasana tersebut.

Lingkungan Yang Baik Untuk Pertumbuhan Udang Galah

Udang galah suka mencari makanan di malam hari atau di dalam keadaan gelap (nocturnal). Udang galah merupakan hewan yang rakus dan pemakan segala (Omnivora). Makanan meliputi jasad renik, plankton, ganggang, lumut, bahkan biji-bijian. Udang galah juga mempunyai potensi unuk kanibal (memakan udang galah yang lain), terutama udang galah yang sedang dalam keadaan ganti kulit sangat rawan untuk dimakan temannya sendiri jika didalam kolam atau tambak kurang tersedia makanan. Sehingga untuk menghindari sifat kanibalisme ini, perlu untuk diberikan makanan tambahan.
Udang galah secara alami hidup di daerah sungai yang berhubungan dengan laut, hal ini karena selama pertumbuhan dari larva sampai juvenil (benur) hidup di air payau. Kemudian pasca benur sampai dewasa dan proses perkembangbiakan (perkawinan) berlangsung di air tawar, udang galah juga bisa dibudidayakan di tambak air payau, dengan syarat kadar garam (salinitasnya) tidak lebih dari 7 promil. Idealnya udang galah sangat baik jika di budidayakan di ketinggian 400 m sampai 500 m dari permukaan air laut. Namun masih bisa mentoleransi sampai ketinggian 1000 meter dari permukaan laut.

Cara Budidaya Udang Galah



Pemilihan Benih

Untuk memulai budidaya udang galah terlebih dahulu kita akan memilih benih yang akan kita budidayakan di kolam. Pilihlah  benih dengan ukuran yang sedang dan yang paling penting benih dari udang galah tidak cacat dan dalam kondisi sehat.

Persiapan Kolam

Kolam terpal yang perlu disiapkan untuk budidaya udang galah setidaknya memiliki ketinggian sekitar 0 hingga 700 meter. Apabila kolam memiliki luas sebesar 300 m3 hingga 1000 m3 maka debit air yang dianjurkan untuk budidaya udang galah ini adalah sekitar 0,5-1 liter/detik. Dengan menggunakankolam terpal, maka anda perlu memperhatikan kualitas air kolam. Spesifikasi kualitas air kolam yang baik yaitu memperoleh sinar matahari yang cukup, memiliki kandungan oksigen yang cukup, memiliki kandungan mineral yang cukup, kandungan CO2 tidak lebih dari 2 ppm, serta memiliki temperatur yang ideal.

Pencegahan Penyakit Udang

  • Bintik Putih
Penyakit inilah yang menjadi penyebab sebagian besar kegagalan budidaya udang. Disebabkan oleh infeksi virus SEMBV (Systemic Ectodermal Mesodermal Baculo Virus). Serangannya sangat cepat, dalam beberapa jam saja seluruh populasi udang dalam satu kolam ataupun tambak dapat mati. Gejalanya yaitu jika udang masih hidup, berenang tidak teratur di permukaan dan jika menabrak tanggul langsung mati, adanya bintik putih di cangkang (Carapace), sangat peka terhadap perubahan lingkungan. Virus dapat berkembangbiak dan menyebar lewat inang, yaitu kepiting dan udang liar, terutama udang putih. Belum ada obat untuk penyakit bintik putih ini. Cra mengatasinya, usahakan agar tidak ada kepiting dan udang-udang liar masuk ke tambak budidaya. Kestabilan ekosistem tambak juga harus dijaga agar udang tidak stress dan daya tahan tinggi, sehingga walaupun telah terinfeksi virus, udang tetap mampu hidup sampai cukup besar untuk dipanen. Untuk menjaga kestabilan ekosistem tambak tersebut, tambak perlu dipupuk dengan TON (Tambak Organik Nusantara).
  • Bintik Hitam
Penyakit Bintik Hitam atau Black Spot disebabkan oleh virus Monodon Bacula Virus (MBV). Tanda yang nampak yaitu terdapat bintik-bintik hitam di cangkang dan biasanya diikuti dengan infeksi bakteri, sehingga gejala lain yang nampak yaitu adanya kerusakan alat tubuh udang. Cara mencegahnya yaitu dengan selalu menjaga kualitas air dan kebersihan dasar tambak.
  • Kotoran Putih / Mencret
Disebabkan oleh tingginya konsenttrasi kotoran dan gas amoniak dalam tambak. Gejala mudah dilihat, yaitu adanya kotoran putih di daerah pojok tambak (sesuai arah angin), juga diikuti dengan penurunan nafsu makan sehingga dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kematian. Cara Mencegahnya yaitu dengan menjaga kualitas air dan lakukan pengeluaran kotoran dasar tambak / shipon cara rutin.
  • Insang Merah
Ditandai dengan terbentuknya warna merah pada ingsan. Disebabkan tingginya keasaman air tambak, sehingga cara mengatasinya dengan penebaran kapur dolomit pada tambak budidaya. Pengolahan lahan juga harus ditingkatkan kualitasnya.
  • Nekrosis
Disebabkan oleh tingginya konsentrasi bakteri dalam air tambak. Gejala yang nampak yaitu adanya kerusakan / luka yang berwarna hitam pada alat tubuh, terutama pada ekor. Cara mengatasinya adalah melakukan penggantian air sesering mungkin dan ditambah perlakuan TON 1 – 2 botol per-hektar. sedangkan pada udang dirangsang untuk segera melakukan ganti kulit (MOLTING) dengan pemberian saponen atau dengan pengapuran.
Catatan : Penyakit pada udang sebagian besar disebabkan oleh penurunan kualitas air tambak budidaya. Oleh karena itu perlakuan TON sangat diperlukan baik pada saat pengolahan lahan maupun saat pemasukan air baru dan selama budidaya berlangsung.

Pemberian Pakan Udang

Pemberian pakan yang baik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan udang galah dan keberhasilan budidaya udang galah. Udang galah sebaiknya diberi pakan yang mengandung beberapa nutrisi cukup seperti lemak, mineral, vitamin, dan karbohidrat. Bila unsur semua tersebut terpenuhi dan pemberian pakan diberikan pada waktu yang tepat pasti potensi akan budidaya udang galah akan lebih baik.

Panen Udang Galah

  • Udang galah dapat dipanen setelah berusia kurang lebih 4-5 bulan
  • Atau setelah mencapai ukuran yang di inginkan oleh permintaan pasar minimal size 30-40 (40 ekor/kg).
  • Panen hendaknya dilakukan sepagi mungkin dan dilakukan secara hati-hati dan tertib supaya udang tidak stress.
  • Alat pemanenan udang yang dibutuhkan hendaknya sudah disiapkan, yaitu : Jaring Penampungan, Es Batu, Blong (Ember) atau Stereoform.
  • Secepatnya dibawa ke cold storage untuk dipisahkan yang baik kondisinya berdasarkan sizenya.
  • Hendaknya Petani Tambak tahu benar proses pemanenan sampai pasca panen untuk menghindari kesalahan manusiawi (human eror) atau penipuan.
Demikianlah Cara Budidaya Udang Galah dengan lahan kecil. Semoga bermanfaat. Dapatkan produk NASA untuk budidaya udang galah hanya dari distributor resmi PT Natural Nusantara.

Budidaya Ikan Kakap Dengan Paket Perikanan NASA


Budidaya Ikan Kakap Dengan Paket Perikanan NASA


Ikan Kakap adalah keluarga ikan laut dasaran yang hidup secara berkelompok di dasar-dasar karang atau terumbu karang. Mempunya ciri tubuh yang bulat pipih dengan sirip memanjang sepanjang punggung. Jenis ikan kakap yang banyak ditemui di Indonesia adalah jenis Kakap merah (L. campechanus) beberapa jenis yang lain yang juga banyak di temui adalah Kakap kuning, Kakap hitam dan lain-lain.
Kakap merah merupakan fauna khas provinsi Kepulauan Riau dikarenakan provinsi ini merupakan tempat tinggal banyak kakap dan kakap sendiri sering dijadikan bahan makanan khas yaitu Asam pedas.
Budidaya ikan kakap di Indonesia memang sering kita temui. Selain menghasilkan profit yang tinggi budidaya ikan kakap sendiri tidak lah susah Baik itu kakap merah ataupun kakap putih, cara pemeliharan ikan kakap cukup dapat dilakukan tanpa modal yang tinggi. Ikan kakap merupakan ikan perairan peralihan. Mereka biasa hidup di daerah mangrove di pinggiran pantai sehingga mereka dapat hidup di perairan laut, payau, ataupun tawar. Meskipun ikan kakap laut cenderung lebih besar, ikan kakap yang tinggal di air tawar akan lebih mudah dibudidayakan. Berikut merupakan beberapa teknik budidaya dalam mengembangbiakkan ikan kakap.

Cara Budidaya Ikan Kakap

Pemilihan Habitat dan Lokasi Pemeliharan

Pemilihan habitat atau tempat pemeliharan merupakan salah satu factor yang paling penting dalam membudidayakan ikan kakap. Seperti yang telah diketahui, ikan kakap memiliki toleransi terhadap salinitas yang cukup tinggi. Hal tersebut berarti bahwa ikan kakap dapat dipelihara di segala tipe air. Tempat pemeliharan ikan kakap dapat dilakukan di tambak, kolam, ataupun pinggiran pantai. Memperhatikan kualitas air juga amat penting dalam pemeliharaan ikan kakap. Karena ikan kakap merupakan ikan tropis, pastikan bahwa sushu kolam berkisar antar 27-32 drajat celcius. Pastikan juga bahwa kolam tidak terlalu keruh. Dan apabila anda memilih untuk memelihara ikan di tambak pinggir laut, pastikan bahwa arus air tidak terlalu deras karena dapat merusak tambak.

Pemberian Pakan

Ikan kakap merupakan salah satu ikan karnivora yang memangsa makhluk hidup lebih kecil lainnya. Oleh karena itu, pemberian makan ikan kakap dapat dilakukan dengan memberikan ikan rucah atau ikan teri. Ikan kakap juga akan memakan makhluk kecil seperti plankton, cumi – cumi, udang, dan ikan kecil lainnya. Ikan kakap memiliki ketahanan dalam mencerna protein dalam jumlah besar dibandingkan ikan lainnya. Jangan pernah memberikan makanan yang memiliki kandungan karbohidrat maupun serat karena hal itu dapat mempengaruhi pencernaan ikan. Ikan kakap juga dapat diberi makan pelet meskipun ikan yang diberi makan secara alami cenderung lebih nikmat dagingnya dibanding yang makan pelet.

Reproduksi Ikan Kakap

Secara umum, ikan kakap merupakan ikan hermaphrodit yang mampu merubah jenis kelaminnya berdasarkan beberapa factor variabilitas. Pada awal – awal pertumbahan, ikan kakap yang berumur sekitar 1-2 tahun cenderung akan menumbuhkan testikel sehingga menjadi jantan. Namun ikan akan berupa menjadi betina ketika mencapai umur 5-6 tahun. Masa reproduksi biasanya akan terjadi di kala musim penghujan. Pada masa pemijahan kita akan dapat membedakan mna ikan yang jantan dan betina berdasarkan ukuran. Yang jantan biasanya akan terlihat lebih kecil dan ramping daripada yang betina. Setelah matang gonad, ikan kakap akan dapt dibuahi dan menghasilkan telur dan bibit – bibit baru.

Cara Panen Ikan Kakap

Untuk memanen ikan kakap, alat yang dibutuhkan adalah jala ataupun serokan. Jangan menggunakan alat panen yang mampu melukai ikan atau merusak lingkungan seperti bom ikan atau obat kimia. Teknik yang berbahaya akan merusak hasil panen kakap anda. Teknik panen sendiri ada dua yaitu panen selektif dan panen total. Panen selekif hanya memanend sebagian ikan sedangkan panen total berarti memanen seluruh hasil ikan. Setelah memelihara kurang lebih satu tahun, ikan yang sudah mencapai berat sekitar 500-1000 gram sudah dapat dipanen. Apabila ada ikan yang melebehi 1 kg, akan lebih baik jika ikan tersebut dijadikan ikan induk.

Aplikasi Produk NASA Untuk Budidaya Perikanan

Produk NASA yang direkomendasikan untuk dipergunakan untuk mendukung keberhasilan budidaya perikanan adalah :
  • Viterna Plus
  • POC Nasa
  • Hormonik
  • TON (Pupuk Khusus Perikanan)
Cara penggunaan produk :
Viterna Plus, POC Nasa dan Hormonik digunakan sebagai suplemen campuran pakan ikan. Caranya adalah : Siapkan satu wadah khusus, misalnya jerigen. Campurkan ketiga produk tersebut, yaitu Viterna Plus, POC Nasa dan Hormonik ke dalam wadah khusus yang sudah disediakan tersebut. Selanjutnya aduk atau kocok hingga tercampur merata sebagai larutan nutrisi siap pakai. Setelah terlarut, ambil 1 tutup untuk campuran 2,5 kg pakan pelet. Gunakan sebagai campuran setiap kali memberikan pakan pada ikan.
1 botol Viterna Plus, 1 botol POC Nasa, dan 1 botol Hormonik bisa digunakan untuk campuran pakan sebanyak 300 kg. Untuk menghemat biaya belanja pakan ikan, Anda bisa pilih jenis pakan ikan yang paling murah di pasaran. Meskipun pakan ikan yang digunakan adalah jenis pakan yang biasa-biasa saja, tetapi dengan penambahan Viterna Plus, POC Nasa dan Hormonik tersebut bisa meningkatkan kualitas pakan ikan dan memberikan tambahan unsur-unsur penting, terutama protein yang sangat dibutuhkan ikan untuk mempercepat pertumbuhannya.
TON (Pupuk khusus perikanan) digunakan sebagai pupuk kolam ikan. Produk TON bisa digunakan untuk semua jenis media kolam, seperti kolam ikan media semen permanen, kolam ikan media terpal, kolam ikan media tanah, kolam ikan model bak dengan media tong atau drum dan lain sebagainya. Cara praktis aplikasi TON pada budidaya perikanan adalah : Campurkan air 10 liter + 3 sendok makan TON. Selanjutnya siram-siramkan atau percik-percikkan larutan TON tersebut ke sekitar permukaan kolam ikan secara merata. Aplikasi ini dilakukan idealnya setiap 1 munggu sekali. Aplikasi bisa ditingkatkan intensitasnya apabila tiba musim hujan. Setiap kali turun hujan tebarkan larutan TON untuk menetralkan asam yang terkandung pada air hujan yang masuk ke kolam ikan. Aplikasi larutan TON juga perlu dilakukan pada saat air kolam berbau menyengat.

Manfaat Viterna, POC Nasa dan Hormonik

Pemberian Viterna Plus, POC Nasa dan Hormonik sangat membantu untuk meningkatkan nafsu makan ikan sehingga pertumbuhan ikan bisa dipercepat. Manfaat lain adalah membantu menurunkan angka kematian ikan, mengatasi stress pada ikan, serta memberikan peningkatan kualitas pada daging ikan yang dihasilkan serta rendah kolesterol.

Manfaat TON (Pupuk khusus perikanan)

Pemberian pupuk khusus perikanan TON pada budidaya perikanan jenis apapun akan membantu menciptakan ekosistem kolam yang kondusif bagi pertumbuhan ikan. Di samping itu juga membantu mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami ikan. Membantu mengurai senyawa beracun yang bisa membunuh ikan. Membantu mempercepat pertumbuhan ikan sehingga panen bisa menjadi lebih cepat tetapi tetap dengan bobot sebagaimana yang ditargetkan. Serta membantu menyediakan suplai oksigen terlarut dalam air sehingga ekosistem kolam manjadi sehat.
Keterangan : Penggunaan produk NASA berupa TON, Viterna Plus, POC Nasa, Hormonik bisa digunakan untuk mendukung berbagai jenis budidaya perikanan apapun, seperti budidaya ikan lele, budidaya ikan patin, budidaya ikan mas, budidaya ikan nila, budidaya ikan gurame, budidaya ikan kakap, budidaya kepiting, budidaya belut, budidaya bandeng, budidaya udang dan lain sebagainya.
Demikian pembahasan mengenai Budidaya Ikan Kakap dengan produk NASA. Semoga bermanfaat. Dapatkan produk Palet Perikanan NASA hanya dari distributor resmi PT Natural Nusantara.

JATI LENDAN KULONPROGO


JATI LENDAN KULONPROGO

JATI LENDAN KULONPROGO
LAPORAN APLIKASI PRODUK NASA PADA TANAMAN JATI

Nama petani                     :  Bp. Haeroni
Alamat                              :  Ds Ronokoro, Kel. Jatirejo, Kec Lendah, Kab. Kulon Progo, Prop DIJ
Luas lahan                         :  2,5 hektar
Luas lahan                         : 1 Ha (1333 pkk)
Umur tanaman                   :  18 bulan                         
Pupuk yang digunakan       :  SUPERNASA, POC NASA, dan HORMONIK
         
Cara dan waktu aplikasi   : 
1. Benih direndam air panas 5 menit , tiriskan dan ulangi 2 x Rendam dalam air + NASA 1 cc/ liter dan Hormonik 1 cc/liter diamkan selama 4 jam. Sebelum bertunas semprotkan 4 ttp POC NASA dan 2 ttp HORMONIK pertangki, semprot 2 x
2. Setelah bertunas semprot 4 ttp POC NASA dan 2 ttp HORMONIK ( hingga umur tanaman 6 bulan) 1 minggu sekali
Semprotkan  4 tutup POC + 1 ttp HORMONIK + 1 sdm SUPERNASA + 3 gelas  NPK dan dilarutkan dalam 20-25 liter air untuk 8 pohon atau 3 liter per pohon.
3. Pemupukan NASA umur  1 bulan ( 2x semprot) , umur 3,6,9,12,20,26 bulan  masing-masing  urut 1, 2, 2,3,3,4 liter / pokok.

Perbandingan hasil yang didapat setelah pakai NASA

Tidak pakai NASA
Pakai NASA

Pertumbuhan cepat, tanah gembur

Daun lebar dan tebal

Warna lebih hijau

Batang lebih lurus dan besar

Sedikit cabang
Diameter masih 6 cm
Umur 18 bulan diameter 10 cm, tinggi 9-10 m
                      
                        
Catatan :
Hasil atau respon tanaman terhadap penggunaan produk NASA bisa bervariasi, karena sangat  dipengaruhi oleh :
  1. Kualitas benih/bibit (genetis tanaman)
  2. Iklim (curah hujan,air,sinar matahari, kelembaban, suhu dll).
  3. Tingkat kesehatan tanaman (pengaruh hama dan penyakit tanaman)
  4. Tingkat kesuburan tanah.
  5. Pemupukan (tepat jenis, tepat dosis,tepat waktu, tepat sasaran)
  6. Sistem pemeliharaan atau perawatan tanaman yang dilakukan.

KAKAO PARIDIMOTONG SULTENG


KAKAO PARIDIMOTONG SULTENG

KAKAO PARIDIMOTONG SULTENG
LAPORAN APLIKASI PRODUK NASA PADA TANAMAN KAKAO

Nama Pemilik Kakao               : Bp Drs. Mubin Abidin (Kepala Desa)
Lokasi Kebun                          : Ds. Senio Appibabo Kab. Paridimotong, Sulawesi Tengah
Umur Tanaman                        : 12 tahun
Jenis                                        : Varietas Lokal
Jumlah Pohon                          : 500 pohon               
Produk Nasa yang digunakan  :  POC NASA, HORMONIK, dan PESTONA
Cara dan waktu aplikasi           :

  1. 4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK  + 3 tutup PESTONA per tangki disemprotkan interval 2 minggu sekali
  2. Pupuk Makro (NPK) = 250 gr/ph

Perbandingan produksi antara kebun yang pakai NASA dengan yang tidak pakai NASA  :

No
Keterangan
Pakai NASA
Tidak Pakai NASA
1.
Daun
Muncul tunas baru banyak
Tunas baru kurang
2.
Bunga
banyak
sedikit
3.
Serangan Penggerek Batang
Sudah tidak ada
Masih ada
4.
Pupuk Kimia
Lebih murah
Lebih mahal

Catatan :
Hasil atau respon tanaman terhadap penggunaan produk NASA bisa bervariasi, karena sangat dipengaruhi oleh :
  1. Kualitas benih/bibit (genetis tanaman).
  2. Iklim (curah hujan, air, sinar matahari, kelembaban, suhu, dll).
  3. Tingkat kesehatan tanaman (pengaruh hama dan penyakit tanaman).
  4. Tingkat kesuburan tanah.
  5. Pemupukan (tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat sasaran, dll)
  6. Sistem pemeliharaan atau perawatan tanaman yang dilakukan.