Minggu, 09 September 2018

Budidaya Ikan Patin Lengkap


Budidaya Ikan Patin Lengkap


Ikan Patin adalah jenis ikan yang masih satu keluargad engan ikan lele. Bisa dibilang ikan patin hampir mirip dengan ikan lele karena ikan patin mempunyai kumis yang berguna sebagai patilnya sama seperti ikan lele. Ikan patin termasuk dalam salah satu jenis ikan yang digemari oleh masyarakat tanah air. Hal ini terbukti dari banyaknya olahan ikan patin yang ada di warung-warung makan hingga restoran. Beberapa contoh olahan ikan patin yaitu sayur sup ikan patin, gula ikan patin, hingga abon ikan patin.
Karena melihat kebutuhan pasar yang masih belum tercukupi dan peternakan ikan patin tergolong masih menggunakan sistem tradisional dan belum intensif, budidaya ikan patin merupakan usaha ternak ikan yang menggiurkan dengan prospek yang bagus. PT Natural Nusantara berupaya membantu para pembudidaya ikan patin untuk meningkatkan hasil produksi ikan patin melalui teknik budidaya yang tepat dan penggunaan pupuk organik NASA.
Produk PT Natural Nusantara (NASA) yang digunakan untuk budidaya perikanan yaitu pupuk TON, Viterna Plus, POC NASA dan Hormonik. Penggunaan produk NASA telah teruji kualitasnya untuk meningkatkan hasil produksi ikan dengan optimal dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Berikut beberapa syarat dan keadaan lingkungan yang sebaiknya dipenuhi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan ikan patin agar dapat tumbuh optimal :
  • Kondisi tanah yang cocok untuk budidaya ikan patin yaitu tanah liat yang tidak berporos. Jenis tanah tersebut mampu menahan air besar dan tidak bocor sehingga bagus untuk digunakan sebagai pematang atau dinding kolam.
  • Pada pembuatan kolam ikan patin, kemiringan dibuat sekitar 3-5% supaya mempermudah dalam proses pengairan kolam.
  • Untuk budidaya ikan patin kolam apung (jala apung) yang dilakukan di sungai, pilihlah sungai yang arusnya lambat.
  • Air untuk budidaya ikan patin harus mempunyai kualitas bagus, bersih, tidak berbau, tidak keruh dan tidak tercemar bahan kimia.
  • Aquarium yang digunakan untuk penetasan telur-telur ikan patin menjadi larva harus memiliki suhu sekitar 26-28 derajat Celcius. Kemudian untuk daerah yang suhu airnya rendah, dibutuhkan pemanas (heater) untuk mencapai suhu yang optimal dan stabil.
  • pH air yang ideal yaitu 6,5 – 7.

Cara Budidaya Ikan Patin

Pembibitan Ikan Patin

Pembibitan ikan patin merupakan hal yang penting saat beternak ikan patin untuk menghasilkan bibit ikan dengan kualitas yang bagus. Berikut langkah-langkah proses pembibitan ikan patin :
  1. Calon Induk
Pilih induk ikan yang kualitasnya bagus, sehat, tidak cacat fisik, tidak terserang penyakit dan siap untuk dipijahkan. Lalu lakukan pemeliharaan intensif pada indukan dengan memberikan pakan yang mengandung protein tinggi. Dapat juga diberi rucah dua kali seminggu  sebanyak 10% dari bobot induk ikan untuk mempercepat kematangan gonad. Ciri-ciri induk patin yang diap untuk dipijahkan :
Induk betina :
  • Telah berumur 3 tahun
  • Berbobot sekitar 1,5 – 2 kg per ekor
  • Bentuk perut membesar ke arah anus ikan
  • Perutnya empuk dan halus, kulit perut terasa lembek dan tipis jika dipegang
  • Kloaka terlihat membengkak dan berwarna merah tua
  • Jika bagian sekitar kloaka ditekan akan mengeluarkan butiran telur bulat yang besarnya seragam
Induk jantan :
  • Telah berumur 2 tahun
  • Ikan berbobot sekitar 1-2 kg per ekor
  • Kulit perut terasa lembek dan tipis jika dipegang
  • Apabila diurut akan keluar cairan berwarna putih (sperma)
  • Kelamin ikan terlihat membengkak dan berwarna merah tua
  1. Persiapan Hormon Perangsang
Hormon perangsang umumnya terbuat dari kelenjar hipofisa ikan mas. Kelenjar hipofisa berwarna putih kecil dan terdapat pada bagian otak ikan mas. Ambil hipofisa menggunakan pinset secara hati-hati, lalu masukkan pada tabung kecil dan tumbuk hingga halus. Kemudian campur dengan air murni (aquades) yang dapat dibeli di apotik terdekat.
  1. Proses Kawin Suntik
setelah mendapatkan hormon perangsang, gunakan jarum suntik untuk proses perkawinannya. Suntikkan hipofisa pada bagian punggung ikan patin, dan ikan patin telah siap untuk dipijahkan. Langkah ini bermanfaat untuk merangsang indukan patin betina untuk mengeluarkan telur-telurnya yang kemudian akan dibuahi oleh induk jantan.
  1. Penetasan Telur Ikan Patin
Telur ikan patin dapat menetas setelah 4 hari. Kondisi air harus selalu dijaga agar selalu dalam keadaan bersih. Sebagian air diganti dengan air sumur bersih.
  1. Perawatan Larva Ikan
  • Larva ikan patin yang sudah berumur satu hari dipindahkan ke akuarium atau kolam atau baik ukuran 80 x 45 x 45 cm atau dengan ukurang lain yang sesuai.
  • Setiap akuarium atau bak diisi dengan air sumur bor yang sudah di aerasi. Pada ukuran akuarium di atas cukup untuk 500 ekor ikan.
  • Temperatur aerator pada akuarium untuk tercukupi kebutuhan oksigen pada benih ikan.
  • Agar suhu air dan ruangan tetap terjaga dapat menggunakan heater atau kompor (agar lebh menghemat biaya).
  • Benih yang baru berumur sehari tidak memerlukan pakan karena masih memiliki cadangan makanan berupa kuning telur.
  • Umur tiga hari benih dapat diberi pakan tambahan dari emulsi kuning telur ayam yang sudah direbus terlebih dhaulu, kemudian secara berangsur-angsur dapat diganti menggunakan pakan hidup seperti jentik nyamuk dan kutu air.
  1. Penderan Ikan Patin
Penebaran benih ikan patin dapat ditebar di kolam semen atau lebih optimal lagi pada lumpur yang memiliki plankton senagai pakan ikan lamai.
  1. Pemanenan Benih Ikan Patin
Untuk pemanenan benih ikan patin dapat disesuakan dengan ukuran yang dikehendaki.

Pemeliharaan Dan Pembesaran Ikan Patin

Pemeliharaan ditujukan untuk pemenuhan Ikan Patin konsumsi. Ikan Patin dikonsumsi dalam berbagai ukuran, antara lain 200 gram sampai 1 kg. Masa panen menyesuaikan dengan permintaan pasar. Ada sebagian yang lebih senang ukuran kecil sekitar 200 gram ada yang lebih dari itu. Pada Usia 6 bulan ikan patin sudah mencapai bobot 600-700 gram.Ikan Patin akan tumbuh lebih baik di kolam lumpur dengan aliran air yang mengalir cukup baik, meski demikian bisa juga dipeihara pada kolam semen yang tidak mengalir, tetapi perlu diperhatikan kualitas air agar tetap dalam konsisi yang baik. Langkah-langkah pemeliharaan Ikan Patin Sebagai Berikut:
  1. Pemupukan
  • Pada kolam lumpur idealnya perlu dilakukan pemupukan sebelum ikan patin ditebarkan. Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan makanan alami dan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merangsang pertumbuhan makanan alami sebanyak-banyaknya. Pemakaian Produk Nasa berupa TON ditambah 50% pupuk kimia dasar yang biasa di gunakan.
  • Pupuk TON di tebarkan di saat proses pengeringan air kolam, lalu setelah 3-5 hari masukkan air setinggi 5 – 10 cm, kemudian endapkan selama 1 minggu.
  • Setelah 1 minggu tambahkan air menjadi 30 cm dan selanjutnya masukkan ke dalamnya TANGGUH PROBIOTIK. Biarkan selama 3 hari.
  • Kolam siap di masukkan benih ikan.
  1. Pemberian Pakan
  • Faktor yang cukup menentukan dalam budi daya ikan patin adalah faktor pemberia makanan. Faktor makanan yang berpengaruh terhadap keberhasilan budi daya ikan patin adalah dari aspek kandungan gizinya, jumlah dan frekuensi pemberin makanan.
  • Pemberian makan dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) dengan ditambahkan Produk Nasa yang berupa VITERNA + POC NASA + HORMONIK. Untuk pemberian Pakan + Produk Nasa disaat pagi hari saja. Jumlah makanan yang diberikan per hari sebanyak 3-5% dari jumlah berat badan ikan peliharaan.
  • Jumlah makanan selalu berubah setiap bulan, sesuai dengan kenaikan berat badan ikan. Hal ini dapat diketahui dengan cara menimbangnya 5-10 ekor ikan contoh yang diambil dari ikan yang dipelihara (sampel).
  • Pakan yang diberikan adalah pelet dan bisa ditambahkan makanan alami lainnya seperti kerang, keong emas,bekicot, ikan sisa, sisa dapur dan lain-lain. Makanan alami yang diperoleh dari lingkungan selain mengandung protein tinggi juga menghemat biaya pemeliharaan.
Cara pakai:
  • VITERNA + Hormonik+ POC NASA digunakan sebagai suplemen campuran pakan ikan. Campur jadi satu wadah, 1 botol VITERNA 500 cc + 1 botol HORMONIK 100 cc + poc NASA 500cc. Kemudian ambil 1 tutup (10 cc)tambahkan air secukupnya kemudian campur dengan 2,5 Kg pakan apa saja.angin-anginkan dulu biar meresap baru di berikan ke ikan.
  • TON (Pupuk Tambak Organik Nusantara) digunakan sebagai pupuk kolam / tambak. Campurkan 2 sendok makan TON (Pupuk Tambak Organik )  dengan 10liter air kemudian siram-siramkan di air kolam

Manfaat VITERNA, POC NASA, HORMONIK Pada Budidaya Ikan Patin

  • VITERNA Plus menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh ikan, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ikan.
  • POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ikan, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan bobot harian ikan, meningkatkan ketahanan tubuh ikan, mengurangi kadar kolesterol daging. Sedangkan
  • HORMONIK lebih berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh bagi ikan. Di mana formula ini akan sangat membantu meningkatkan pertumbuhan ikan secara keseluruhan.

Penanganan Hama Dan Penyakit

  • Salah satu kendala dan masalah Budi daya ikan patin adalah hama dan penyakit. Pada pembesaran ikan patin di jaring terapung dan kolam hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung.
  • Cegah akses masuk hama tersebut ke kolam atau dengan memasang lampu penerangan si sekitar kolam. Hama tersebut biasanya enggan masuk jika ada sinar lampu.
  • Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi dan non-infeksi. Penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul akibat adanya gangguan faktor yang bukan patogen dan merupakan penyakit yang tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi biasanya timbul karena gangguan organisme patogen.

Pemanenan Ikan Patin

  • Pemanenan adalah saat yang ditunggu pada budidaya ikan patin. Meski terlihat sederhana pemanenan juga perlu memperhatikan beberapa aspek agar ikan tidak mengalami kerusakan,kematian, cacat saat dipanen. Sayang jika budidaya ikan patin sudah berhasil dengan baik, harus gagal hanya karena cara panen yang salah.
  • Penangkapan ikan dengan menggunakan jala apung akan mengakibatkan ikan mengalami luka-luka. Sebaiknya penangkapan ikan dimulai dibagian hilir kemudian bergerak kebagian hulu. Jadi bila ikan didorong maka ikan patin akan terpojok pada bagian hulu. Pemanenan seperti ini menguntungkan karena ikan tetap mendapatkan air yang segar sehingga kematian ikan dapat dihindari.
  • Pemasaran Ikan Patin dalam bentuk segar dan hidup lebih diminati oleh konsumen, karena itu diusahakann menjual dalam bentuk ini.
Untuk pemasaran ikan patin dalam bentuk segar bahkan hidup sangat diminati oleh kebanyakan konsumen. Usahakan selalu menjual panen ikan patin dalam kondisi seperti ini. Demikian pembahasan mengenaiBudidaya Ikan Patin dan penggunaan produk NASA yang dapat memberikan keuntungan yang lebih dalam bisnis ternak ikan patin. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar