Minggu, 09 September 2018

Budidaya Udang Galah Di Air Tawar


Budidaya Udang Galah Di Air Tawar


Udang Galah merupakan jenis udang yang termasuk dalam spesies Macrobrachium rosenbergii. Udang galah umumnya hidup di daerah perairan air tawar. Ciri khas udang galah yaitu kepala yang berbentuk kerucut, restrum melebar pada bagian ujungnya, bentuk udang galah memanjang dan melengkung ke atas. Pada bagian atas udang galah terdapat gigi seperti gergaji berjumlah dua belas buah dan bagian bawah sebelas buah. Udang galah jantan biasanya memiliki ciri-ciri tubuh besar dan kuat serta mempunyai capit yang besar dan tubuh yang panjang. Bagian perutnya lebih ramping daripada udang galah betina. Kepala udang galah jantan terlihat lebih besar dibandingkan dengan udang galah betina. Alat kelamin udang galah jantan terdapat pada pangkal kaki udah galah galah yang kelima.
Udang galah mempunyai nilai jual yang cukup tinggi, permintaaan akan udang galah baik dalam negri maupun luar negri sangatlah tinggi  harga yang di tawarkan akan udang galak juga sangat tinggi hal ini menjadi potensi yang cukup besar untuk mengembangkan budidaya udang galah. Sekarang ini  sudah banyak pengusaha besar yang mulai menginfentasikan sahamnnya untuk sebuah udang galah hal ini di dasari akan nilai jual dan minat pembeli yang cukup tinggi sehinnga para pengusaha semakin tergiur akan budidaya udang galah.
Buduidaya udang galah sendiri bisa di lakukan baik di kolam maupun di tambak dengan ukuran yang cukup besar biasanya untuk ukuran usaha yang sudah di pegang oleh perusahaan satu tambak lebarnya bisa sampai 5-10  hektar tetapi bila kita hanya ingin usaha sampingan di rumah kita bisa membuat kolam seadanya dengan ukuran yang lebih kecil dari pada ukura tambak. Meskipun kita menggunakan kolam kecil dalam budidaya udang galak potensi hasilnyapun sudah bisa di jadikan ladang usaha sampingan yang cukup lumayan. Dibawah ini terdapat penjelasan Cara Budidaya Udang Galah dikolam dengan lahan kecil yang bisa di praktekkan dan di pelajari.

Sifat Kehidupan Udang Galah

Sifat udang galah yang penting harus dikenali adalah kemampuan untuk molting (ganti kulit) setiap mengalami perkembangan tubuh, udang harus mengganti cangkangnya yang baru. Semakin tua udang galah semakin jarang berganti cangkang, karena perkembangan tubuhnya semakin lambat.
Cepat tidaknya proses ganti kulit udang tergantung dari kebutuhan Ca (calsium) dan P (phospor). Supaya ganti kulit udang galah berlangsung cepat dan lancar maka di dalam makanan yang dikonsumsi harus cukup mengandung calsium dan phospor. Selain itu kondisi tubuh udang harus sehat, karena proses ganti kulit memerlukan energi yang banyak, sehingga kondisi perairan juga harus mendukung. tercukupinya nutrisi dan lingkungan dan lingkungan yang seimbang di perairan sangat mendukung kelancaran proses ganti kulit ini. Di sini Tambak Organik Nusantara (TON) sangat membantu untuk membuat suasana tersebut.

Lingkungan Yang Baik Untuk Pertumbuhan Udang Galah

Udang galah suka mencari makanan di malam hari atau di dalam keadaan gelap (nocturnal). Udang galah merupakan hewan yang rakus dan pemakan segala (Omnivora). Makanan meliputi jasad renik, plankton, ganggang, lumut, bahkan biji-bijian. Udang galah juga mempunyai potensi unuk kanibal (memakan udang galah yang lain), terutama udang galah yang sedang dalam keadaan ganti kulit sangat rawan untuk dimakan temannya sendiri jika didalam kolam atau tambak kurang tersedia makanan. Sehingga untuk menghindari sifat kanibalisme ini, perlu untuk diberikan makanan tambahan.
Udang galah secara alami hidup di daerah sungai yang berhubungan dengan laut, hal ini karena selama pertumbuhan dari larva sampai juvenil (benur) hidup di air payau. Kemudian pasca benur sampai dewasa dan proses perkembangbiakan (perkawinan) berlangsung di air tawar, udang galah juga bisa dibudidayakan di tambak air payau, dengan syarat kadar garam (salinitasnya) tidak lebih dari 7 promil. Idealnya udang galah sangat baik jika di budidayakan di ketinggian 400 m sampai 500 m dari permukaan air laut. Namun masih bisa mentoleransi sampai ketinggian 1000 meter dari permukaan laut.

Cara Budidaya Udang Galah



Pemilihan Benih

Untuk memulai budidaya udang galah terlebih dahulu kita akan memilih benih yang akan kita budidayakan di kolam. Pilihlah  benih dengan ukuran yang sedang dan yang paling penting benih dari udang galah tidak cacat dan dalam kondisi sehat.

Persiapan Kolam

Kolam terpal yang perlu disiapkan untuk budidaya udang galah setidaknya memiliki ketinggian sekitar 0 hingga 700 meter. Apabila kolam memiliki luas sebesar 300 m3 hingga 1000 m3 maka debit air yang dianjurkan untuk budidaya udang galah ini adalah sekitar 0,5-1 liter/detik. Dengan menggunakankolam terpal, maka anda perlu memperhatikan kualitas air kolam. Spesifikasi kualitas air kolam yang baik yaitu memperoleh sinar matahari yang cukup, memiliki kandungan oksigen yang cukup, memiliki kandungan mineral yang cukup, kandungan CO2 tidak lebih dari 2 ppm, serta memiliki temperatur yang ideal.

Pencegahan Penyakit Udang

  • Bintik Putih
Penyakit inilah yang menjadi penyebab sebagian besar kegagalan budidaya udang. Disebabkan oleh infeksi virus SEMBV (Systemic Ectodermal Mesodermal Baculo Virus). Serangannya sangat cepat, dalam beberapa jam saja seluruh populasi udang dalam satu kolam ataupun tambak dapat mati. Gejalanya yaitu jika udang masih hidup, berenang tidak teratur di permukaan dan jika menabrak tanggul langsung mati, adanya bintik putih di cangkang (Carapace), sangat peka terhadap perubahan lingkungan. Virus dapat berkembangbiak dan menyebar lewat inang, yaitu kepiting dan udang liar, terutama udang putih. Belum ada obat untuk penyakit bintik putih ini. Cra mengatasinya, usahakan agar tidak ada kepiting dan udang-udang liar masuk ke tambak budidaya. Kestabilan ekosistem tambak juga harus dijaga agar udang tidak stress dan daya tahan tinggi, sehingga walaupun telah terinfeksi virus, udang tetap mampu hidup sampai cukup besar untuk dipanen. Untuk menjaga kestabilan ekosistem tambak tersebut, tambak perlu dipupuk dengan TON (Tambak Organik Nusantara).
  • Bintik Hitam
Penyakit Bintik Hitam atau Black Spot disebabkan oleh virus Monodon Bacula Virus (MBV). Tanda yang nampak yaitu terdapat bintik-bintik hitam di cangkang dan biasanya diikuti dengan infeksi bakteri, sehingga gejala lain yang nampak yaitu adanya kerusakan alat tubuh udang. Cara mencegahnya yaitu dengan selalu menjaga kualitas air dan kebersihan dasar tambak.
  • Kotoran Putih / Mencret
Disebabkan oleh tingginya konsenttrasi kotoran dan gas amoniak dalam tambak. Gejala mudah dilihat, yaitu adanya kotoran putih di daerah pojok tambak (sesuai arah angin), juga diikuti dengan penurunan nafsu makan sehingga dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kematian. Cara Mencegahnya yaitu dengan menjaga kualitas air dan lakukan pengeluaran kotoran dasar tambak / shipon cara rutin.
  • Insang Merah
Ditandai dengan terbentuknya warna merah pada ingsan. Disebabkan tingginya keasaman air tambak, sehingga cara mengatasinya dengan penebaran kapur dolomit pada tambak budidaya. Pengolahan lahan juga harus ditingkatkan kualitasnya.
  • Nekrosis
Disebabkan oleh tingginya konsentrasi bakteri dalam air tambak. Gejala yang nampak yaitu adanya kerusakan / luka yang berwarna hitam pada alat tubuh, terutama pada ekor. Cara mengatasinya adalah melakukan penggantian air sesering mungkin dan ditambah perlakuan TON 1 – 2 botol per-hektar. sedangkan pada udang dirangsang untuk segera melakukan ganti kulit (MOLTING) dengan pemberian saponen atau dengan pengapuran.
Catatan : Penyakit pada udang sebagian besar disebabkan oleh penurunan kualitas air tambak budidaya. Oleh karena itu perlakuan TON sangat diperlukan baik pada saat pengolahan lahan maupun saat pemasukan air baru dan selama budidaya berlangsung.

Pemberian Pakan Udang

Pemberian pakan yang baik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan udang galah dan keberhasilan budidaya udang galah. Udang galah sebaiknya diberi pakan yang mengandung beberapa nutrisi cukup seperti lemak, mineral, vitamin, dan karbohidrat. Bila unsur semua tersebut terpenuhi dan pemberian pakan diberikan pada waktu yang tepat pasti potensi akan budidaya udang galah akan lebih baik.

Panen Udang Galah

  • Udang galah dapat dipanen setelah berusia kurang lebih 4-5 bulan
  • Atau setelah mencapai ukuran yang di inginkan oleh permintaan pasar minimal size 30-40 (40 ekor/kg).
  • Panen hendaknya dilakukan sepagi mungkin dan dilakukan secara hati-hati dan tertib supaya udang tidak stress.
  • Alat pemanenan udang yang dibutuhkan hendaknya sudah disiapkan, yaitu : Jaring Penampungan, Es Batu, Blong (Ember) atau Stereoform.
  • Secepatnya dibawa ke cold storage untuk dipisahkan yang baik kondisinya berdasarkan sizenya.
  • Hendaknya Petani Tambak tahu benar proses pemanenan sampai pasca panen untuk menghindari kesalahan manusiawi (human eror) atau penipuan.
Demikianlah Cara Budidaya Udang Galah dengan lahan kecil. Semoga bermanfaat. Dapatkan produk NASA untuk budidaya udang galah hanya dari distributor resmi PT Natural Nusantara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar