Minggu, 09 September 2018

Cara Budidaya Ikan Sidat Berkualitas Ekspor


Cara Budidaya Ikan Sidat Berkualitas Ekspor


Ikan Sidat (Anguilla marmorata, Anguilla bicolor) memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya sidat, ulinm oelus (Jawa), lumbon, mosa, larak, lobang, denong, mengaling, lara, gatedeng, luncah dan sigili. Dalam bahasa inggris, ikan sidat disebut giant mottled eel.
Daging ikan sidat memiliki rasa yang lezat dan khas sehingga menuai banyak peminat. Kandungan gizi pada daging ikan sidat terhitung lebih tinggi dibandingkan jenis ikan lain. Per 100 gr daging ikan sidat mengandung vitamin A sebanyak 4.700IU, hati ikan sidat mengandung Vitamin A sebanyak 15.000 IU per 100 gr. Bandingkan dengan mentega yang kandungan vitaminnya hanya 1.900 IU/100gr. Ikan sidat mengandung DHA sebanyak 1.337 mg/100gr, ikan salmon hanya 820 mg/100gr. Ikan sidat mengadnung EPA sebanyak 742 mg/100gr, sedangkan ikan salmon hanya 492 mg/100gr.
Orang Jepang sangat menyukai ikan sidat. Karena ikan sidat dapat diolah menjadi masakan Jepang khas Jepang yaitu Kabayaki. Bahkan setiap tahunnya masyarakat Jepang mengadakan acara makan sidat yang disebut DOYO NO USHI NOHI.
Ikan sidat terdapat di sungai-sungai besar di Australia, Asia, Eropa dan Amerika. Terdapat 350 jenis sidat di dunia. Di Indonesia, sidat tersebar di sungai-sungai yang mengalir menuju laut dalam seperti di pantai barat Sumatera, pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Maluku, Sulawesi dan Papua.
Ikan sidat terlihat hampir mirip seperti belut, berbentuk panjang dan licin. Perbedaan sidat dan belut ialah, sidat memiliki sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor yang sempurna, sedangkan belut tidak memilikinya.
Budidaya ikan sidat dapat menjadi usaha dengan prospek yang bagus. Karena komoditas ikan sidat masih terbatas sebab teknologi untuk pemijahan belum maksimal. Karena komoditasnya terbatas, harga ikan sidat menjadi cukup tinggi di pasaran. Permintaan ikan sidat di pasaran mencapai 300.000 ton per tahun. Dari total seluruh permintaan tersebut, paling tinggi yaitu permintaan Jepang terhadap jenis unagi kabayaki mencapai 150.000 ton per tahun. Harga ikan sidat saat ini mencapai Rp 300.000 hingga Rp 600.000 per kg.
Di Jakarta, permintaan ikan sidat per bulannya mencapai 3 ton. Kondisi ini juga diiringi karena semakin bertambahnya restoran Jepang di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Indramayu, Kerawang, Bandung, Semarang, dan lain-lain.
Di bawah ini merupakan produk-produk berkualitas yang dikhusukan untuk pembesaran ikan sidat. Produk-produk di bawah ini merupakan produk alami persembahan dari PT Natural Nusantara yang aman untuk peternakan dan perikanan :
  1. Viterna Plus

  • Untuk meningkatkan pertambahan berat badan berat badan per hari 9Average Daily Gain/ASG).
  • Meningkatkan hasil produksi ikan sidat baik dari segi kuantitas, kualitas daging dengan tetap menjaga kesehatan ternak dan kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
  • Memacu enzim-enzim pencernaan ikan sidat.
  • Memberikan berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan untuk memacu pertumbuhan ikan sidat seperti protein, lemak, vitamin, dan sebagainya.
  • Menambah kandungan asam lemak di dalam lambung ikan sidat.
  • Memberikan mineral-mineral essensial dan non essensial.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pakan.
  • Untuk meningkatkan nafsu makan ternak.
  • Dapat mempercepat pertumbuhan ikan sidat karena Viterna Plus mengandung hormon pertumbuhan alami.
  • Dapat mengurangi bau kotoran ternak.
  1. Hormonik

  • Mengurangi angka kematian hewan ternak
  • Mempercepat proses pertumbuhan ikan sidat.
  • Untuk memacu dan meningkatkan bobot ikan sidat.
  • Meningkatkan kualitas hasil panen ikan sidat.
  1. POC NASA

  • Mempercepat pertumbuhan mikroorganisme alami dalam kolam seperti cacing tanah dan sebagainya yang menguntungkan ikan sebagai pakan alami.
  • Meningkatkan hasil produksi ikan secara kuantitas, kualitas dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
  • Meningkatkan bobot ikan sidat.
  • Meningkatkan daya tahan ikan sidat dari serangan penyakit.
  • Membantu pembentukan bahan pakan alami ikan seperti cacing dan plankton.
  • Meningkatkan nafsu makan ikan sidat.

Penerapan Budidaya Ikan Sidat

Persiapan Kolam Budidaya

  1. Proses Pengolahan Kolam Tanah / Beton
  • Pengeringan
Dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan kolam dari sisa budidaya sebelumnya dan mematikan bibit-bibit penyakit.
  • Pengapuran
Dilakukan menggunakan kapur Dolomit atau Zeolit dengan dosis 60 gr per m2 untuk mengembalikan tingkat kasaman tanah pada dasar kolam dan untuk mematikan bibit penyakit yang belum mati pada saat proses pengeringan.
  • Perlakuan TON
TON diberikan untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya akibat dari pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya. TON diberikan menggunakan dosis 5 botol TON per 1 hektar tanah atau 25 gr ( 2 sdm) per 100 m2 persegi. Pupuk kandang juga dapat ditambahkan bersamaan dengan pemberian TON untuk menambah kesuburan lahan.
  • Pemasukan air
Air dimasukkan secara bertahap, tahap pertama dimasukkan setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk memberikan waktu plankton untuk tumbuh. Plankton nantinya akan menjadi pakan alami ikan sidat.
  1. Proses Pengolahan Kolam Terpal
Penggunaan kolam terpal bisa menghemat penggunaan lahan. Sehingga meskipun keadaan lahan kecil, Anda tetap bisa memaksimalkan hasil produksi ikan sidat. Berikut ini beberapa spesifikasi minimal yang harus diterapkan saat pembuatan kolam terpal :
  • Ukuran ideal kolam terpal 2 x 7 x 0,7
  • Kedalaman air 40 cm
  • Menambahkan oksigen dengan pompa udara 12 lubang
  • Menggunakan mesin pompa air kolam untuk membuat air mengalir
Kolam terpal memiliki banyak kelebihan dibandingkan kolam jenis lain, terlebih untuk budidaya ikan sidat. Beberapa kelebihan kolam terpal yaitu :
  • Hasil budidaya ikan sidat pada kolam terpal cenderung tidak berbau tanah
  • Temperatur air pada kolam terpal cenderung stabil
  • Memanen ikan sidat terhitung lebih mudah
  • Dapat dibuat kolam mini untuk daerah yang minim air
  • Biaya pembuatan kolam terhitung lebih rendah
  • Kolam terpal mudah dibersihkan
Untuk kolam terpal, beberapa persiapan yang harus dilakukan adalah :
  • Membersihkan bak dari kotoran sisa budidaya sebelumnya
  • Penjemuran kolam agar kering dan mamtikan bibit penyakit
  • Pada kolam terpal, pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis yang sama.

Manajemen Pakan

Pakan ikan sidat berupa :
  • Udang hidup
  • Cacing tanah
  • Kepiting hidup
  • Pelet ukuran 1 ml dengan protein 40%, biasanya seharga Rp 18.000 per kg
  • Pakan buatan yang mengandung nutrisi tinggi terutama kadar proteinnya. Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dan Viterna Plus dengan dosis 1-2 cc per kg pakan dan dicampur air secukupnya. Metode ini untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai uncur mineral penting protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
Untuk menjaga kualitas air agar kualitasnya selalu baik, perlu diaplikasikan pupuk TON. Pupuk TON mengandung unsur-unsur mineral penting, protein, lemak, karbohidrat dan asam humat yang bermanfaat untuk menyuburkan pakan alami berupa plankton dan cacing-cacingan dan menetralkan senyawa racun dalam kolam. Pupuk TON diberikan pada saat olah lahan serta pada waktu pemasukan air baru atau minimal setiap 10 hari sekali dengan dilarutkan dan disiramkan pada permukaan tanah kolam. Dosis penggunaan TON yaitu 25 gram per 100 m2

Manajemen Kesehatan Ikan

Pada dasarnya ikan sidat yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Ikan sidat menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek akan mempercepat tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan budidaya ikan sidat, yang penting dilakukan yaitu menjaga kondisi air kolam agar selalu dalam keadaan baik dan pemberian nutrisi yang tinggi.
Kondisi air yang sesuai untuk ikan sidat dan perlu diperhatikan antara lain:
  • Temperature, untuk bibit sidat local, temperature yang sesuai adalah sekitar 29 derajat celcius, suhu tersebut cocok untuk pembenihan.
  • Oksigen, minimal oksigen yang terlarut dalam air ialah antara ½ hingga 2 ½ ppm.
  • Salinitas, untuk jenis local, yang sesuai ialah antara enam hingga tujuh ppt.
  • Ph atau tingkat keasaman, untuk jenis ikan ini ialah tujuh hingga delapan.
  • Peranan TON, POC NASA, VITERNA Plus sangat besar untuk mencegah penyakit. Namun jika terdapat ikan sidat yang terlanjur terserang penyakit, segera lakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Obat-obatan tersebut harus digunakan dengan hati-hati sesuai dosis dan anjuran .

Cara Budidaya Ikan Sidat

  1. Tahap Pendederan 1

Tahap ini merupakan tahap pengenalan benih ikan sidat agar dapat beradaptasi dengan kondisi kolam dan pakan. Pemeliharaan pada tahap ini bertujuan untuk pembesaran glass eel hingga benih ikan sidat beukuran elver. Setelah melewati tahap pendederan 1, elver telah siap dilanjutkan ke tahapan pendederan 2.
Glass eel yang umumnya dipelihara ada 2 jenis yaitu A. bicolor dan A. marmorata. Glass ell jenis A. bicolor didapatkan dari pantai selatan Pulau Jawa. Dan untuk jenis A. marmorata diperoleh dari daerah Poso Sulteng dan Tatelu. Benih ikan sidat glass eel yang ditebar berukuran 0,17 gram per ekor. Dan jumlah kepadatan untuk masing-masing tempat pemeliharaan sekitar 6 ekor per 1 liter air.
Glass eel sebaiknya segera ditebar setelah glass eel sudah diterima di lokasi pemeliharaan, untuk mengurangi tingkat kestressannya. Sebelum ditebar, glass eel harus di aklimatisasi terlebih dhaulu. Caranya, tempatkan plastik packing agar mengapung diatas air kolam budidaya.
  1. Tahap Pendederan 2

Tahap pendederan 2 berisi proses persiapan agar menghasilkan ukuran sidat fingerling (10 gr/ekor). Ikan sidat yang telah mencapai ukuran tersebut siap untuk dibesarkan.
  1. Tahap Pembesaran

Tahap ini berisi proses pembesaran ikan sidat. Proses ini memiliki tujuan untuk membesarkan ikan sidat sampai pada ukuran yang siap konsumsi yaitu ukurannya lebih dari 200 gram per ekor.
Kolam pemeliharaan dapat berupa kolam beton ukuran 2 x 5 x 1,8 m³ dengan jumlah air media sekitar 5 m³. Kolam tempat pemeliharaan sebaiknya dilengkapi dengan sistem aerasi berupa air yang mengalir. Agar suhu air tetap terjaga pada angka 29-31 °C, kolam pemeliharaan ditutup dengan terpal atau anyaman bambu. Dianjurkan untuk volume pergantian airnya minimal lebih dari 300% tiap hari. Air yang digunakan bisa berasal dari tandon air sumur yang dialirkan dengan paralon menuju ke kolam pemeliharaan.
Ikan sidat dapat dipanen setelah waktu pemeliharaan kira-kira 5 bulan, tergantung ukuran benih yang ditebar. Sebagai estimasi, benih berukuran 200 gram untuk bisa menghasilkan panen ikan sidat berukuran 500 gram membutuhkan waktu sekitar 5 bulan. Jjika Anda menaburkan 1 ton benih ikan sidat, panen yang dapat dihasilkan sekitar 5 ton ikan sidat.
Demikian uraian penjelasan mengenai Budidaya Ikan Sidat dengan produk organik NASA agar menghasilkan produksi ikan sidat berkualitas ekspor. Dapatkan Produk Organik NASA untuk budidaya ikan sidat hanya dari ditributor resmi PT Natural Nusantara.